Penggerebekan Kampung Narkoba

Sosok 2 Buronan Terakhir Pembunuh Polisi Kalteng di Kampung Narkoba Puntun

Sudah sembilan terduga pembunuh polisi di 'kampung narkoba' Puntun Kalimantan Tengah (Tengah) dibekuk. Satu di antaranya tewas dite

Featured-Image
Suasana prosesi pemakaman Almarhum Aipda Andre Wibisono di Jalan Tjilik Riwut Km 12 Palangka Raya (Ist/apahabar.com)

bakabar.com, PALANGKARAYA - Sudah sembilan terduga pembunuh polisi di kampung narkoba Puntun Kalimantan Tengah (Tengah) dibekuk. Satu di antaranya tewas ditembak mati.

Kendati begitu, bukan berarti tugas tim gabungan Polda Kalteng dan Polresta Palangka Raya kelar. Dua pelaku lainnya masih buron.

Seperti diwartakan sebelumnya, polisi menembak mati Indra Lesmana alias Teteh, Sabtu (17/12). Teteh tewas ditembak mati lantaran mencoba melawan menggunakan celurit dan senjata lunak airsoftgun.

Sebutir timah panas kemudian bersarang di dada penembak Aipda Andre itu dari sebuah tembakan terukur petugas.

"Kami lumpuhkan karena mencoba melawan anggota," ujar Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa.

Penangkapan Teteh berlangsung setelah hampir tiga pekan pembunuhan Andre. Andre tewas dikeroyok, ditembak, lalu jasadnya dilempar ke Rawa kawasan Puntun. Motif pembunuhan karena para pelaku kesal. Andre diduga masih meminta sabu setelah diberi uang.

Teteh ditangkap setelah tim gabungan meringkus delapan pelaku lainnya. Polisi mengendus jejak pelariannya di sebuah pondok kawasan Dusun Keramat, Desa Pantar, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah.

Tiga kali tembakan peringatan sempat dikeluarkan polisi. Bukannya menyerah, Indra malah mengokang airsoftgun yang digenggamnya.

Teteh, orang yang menembak Aipda Andre sebanyak lima kali yang dua di antaranya mengenai leher dan telinga Andre itu tewas dengan sebutir proyektil di dadanya.

Kini perburuan terhadap dua pelaku yang tersisa, kata Budi, terus dilakukan.  Lantas apa peran kedua pelaku yang masih buron tersebut?

Informasi dihimpun kedua pelaku berinisial UT dan SD. Keduanya diduga yang menjadi provokator sekaligus pengeroyok Aipda Andre.

Terhadap keduanya, Kombes Budi meminta agar segera menyerahkan diri. "Jika tidak maka kami terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur," ucapnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner