bakabar.com, BEKASI - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno menyoroti soal gugatan batas usia calon presiden (capres) maksimal 70 tahun.
Menurut Sandi, pembatasan usia Capres maksimal 70 tahun dinilai tidak pas. Sebabnya, tokoh-tokoh di usia tersebut masih bisa memberikan kontribusi bagi negara.
"Saya rasa tidak pas ya, karena inikan kita mengundang putra putri terbaik bangsa dan kalau di usia 70 tahun itu masih banyak yang bisa berkontribusi untuk bangsa," kata Sandiaga di Kantor DPC PPP Bekasi, Jumat (25/8).
Baca Juga: Batas Usia Minimal Capres-Cawapres, Ganjar: Kita Tunggu Keputusannya
Sandi menyebut, gugatan tersebut jangan sampai menjegal Prabowo yang bakal maju jadi Capres di Pilpres 2024. Diketahui, Capres dari Partai Gerindra itu telah berusia 71 tahun.
"Jangan kita menjegal aspirasi pak Prabowo dong. Pak Prabowo kan walaupun di atas 70, pak Prabowo ini masih terlihat bugar," ucapnya.
"Dan kita jangan menggunakan cara-cara seperti itu untuk menghalangi keinginan dia (Prabowo) untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara," tambah Sandiaga.
Baca Juga: Batas Usia Capres-Cawapres, PAN: Tidak Krusial!
Sebelumnya Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK), Fajar Laksono mengklaim hakim konstitusi bakal independen dalam mengetuk palu terkait gugatan UU nomor 7/2017 tentang batas usia capres-cawapres.
"MK diawasi oleh semua mata, sidang terbuka diikuti semua pihak, bahkan ini pihaknya banyak, saya kira independensi MK saat ini masih terus terjaga," kata Fajar, Selasa (22/8).
Fajar mengaku perkara batas usia capres-cawapres yang diuji di MK serupa dengan gugatan lainnya, sehingga ia memastikan independensi hakim konstitusi bakal terjaga.
"Saya tidak melihat ada tanda-tanda independensi terganggu, intervensi, dan seterusnya. Semuanya berjalan on the track," ujarnya.
