bakabar.com, BANJARBARU – Di era pandemi Covid-19, pemanfaatan siswa atau mahasiswa magang marak terjadi.
Dengan alasan work from home (WFH), para pemagang dipekerjakan hingga melebihi ketentuan jam kerja. Bahkan tak diupah.
Untuk mengantisipasi agar pemanfaatan pekerja magang tak terjadi di daerahnya, KNPI Kota Banjarbaru menggelar seminar kepemudaan dengan tema “Menghadapi Problematika Program Magang di Kalangan Mahasiswa atau Pekerja.”
Ketua DPD KNPI Kota Banjarbaru, Gusti Adam mengatakan persoalan pekerja magang ini belum ditemukan di Banjarbaru, sehingga pihaknya terpacu untuk menggelar seminar yang berisikan informasi terkait hak – hak pemagang.
Hal itu sebagai senjata bagi warga yang nantinya menjalani magang agar tidak dimanfaatkan oleh perusahaan atau tempat di mana mereka bekerja.
“Kita mengarah ke peserta magang baik mahasiswa maupun pekerja agar sejatinya memperhatikan hak – hak mereka,” ujar Gusti.
Menurutnya terkadang para pemagang seolah-olah seperti dipreras atau dimanfaatkan, namun statusnya tidak jelas.
Gusti memperhatikan betul ihwal isu nasional ini. Meskipun tidak genting, akan tetapi sifatnya aktual.
Sebab itu, ia berharap seminar kepemudaan kali ini dapat memberikan pemahaman dengan solusi dan motivasi terkait program magang itu sendiri.
“Dengan ini, kita mengantisipasi,” tutupnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Pemkot Banjarbaru, Lesa Fahriana yang juga hadir dalam kegiatan, mengatakan Pemkot mendukung setiap gerakan kepemudaan dan siap sedia membantu jika masalah pemagang terjadi di Banjarbaru.
“Apapun nanti permasalahan yang ada, kita akan berembuk dan mencari solusi terbaik,” tegasnya.
Pemkot, sebut dia, juga sudah memiliki Perda untuk kepemudaan yang tindak lanjutnya bakal dituangkan dalam Perwali sebagai langkah konkret.
“Kota Banjarbaru sendiri belum ada mendapat laporan masalah ini, karena itu kita antisipasi,” ucapnya.
Caranya, jelas Lesa, dengan mensosialisasikan hasil dari seminar ini kepada masyarakat.