bakabar.com, BANJARMASIN – Pertamina buka suara mengenai mogok kerja dan aksi demo ratusan sopir truk di Kalimantan Selatan pada 1-2 November nanti.
Unit Manager Communications, Relations & CSR Pertamina MOR VI Kalimantan, Susanto Satria menilai mogok massal dan aksi sopir truk tersebut merupakan hak merekadalam menyampaikan aspirasi.
Kata dia, Pertamina tetap fokus pada tugas dan tanggungjawab dalam mendistribusikan jenis BBM tertentu (JBT) solar, sesuai kuota yang ditetapkan oleh regulator.
Dia menegaskan tidak ada kelangkaan solar di Kalsel dari aspek pasokan dan distribusi.
"Sampai saat ini di Kalsel stok solar aman. Kita lakukan distribusi sesuai dengan kuota," ucapnya dihubungi bakabar.com, Sabtu (30/10).
Satria menyebut realisasi konsumsi solar di Kalsel hingga 26 Oktober 2021 berada di angka 566 kiloliter per hari.
Jumlah ini meningkat dibanding realisasi konsumsi solar di September yaitu sebesar 557 kiloliter per hari.
Menurutnya, adanya pola peningkatan konsumsi solar yang terjadi belakangan ini tak lepas dari efek level PPKM di berbagai daerah termasuk di Kalsel, mulai menurun.
Dia menegaskan meski ada kenaikan, konsumsi tersebut tetap dapat dipasok oleh Pertamina.
Di samping itu, dia juga mengatakan bahwa secara umum kuota solar yang diberikan pemerintah untuk Kalsel dalam skala 2020-2021 sudah mengalami peningkatan.
"Jadi tidak ada istilahnya kelangkaan atau stoknya gak ada. Kalau stok itu aman," ujarnya.
