Dia berniat menolong rekannya itu tapi dihalangi oleh para relawan dan warga sekitar lokasi kejadian.
Dengan terbata-bata, Santo menceritakan kronologis awal tenggelamnya Samsuni di Sungai Martapura Banjarmasin.
Kata warga Komplek Banjar Indah, Banjarmasin Selatan itu, dia dan Samsuni sebelumnya hanya berniat bersantai di kawasan Siring 0 Kilometer. "Ingin rileks sehabis bekerja," katanya.
Namun saat itu, kata Santo, niat berenang Samsuni muncul setelah melihat banyaknya anak yang juga mandi di sungai.
"Saya tanya ke dia, kamu bisa berenang? Dijawabnya bisa," kata Santo lirih.
Sebelumnya, kata Santo, Samsuni hanya berenang di pinggiran sungai. Sementara Santo hanya melihat dari atas siring.
"Kemudian dia sempat naik. Katanya ingin pindah spot berenang ke seberang (kawasan Siring Pierre Tendean)," katanya.
Menurut Santo, saat itu dia bilang ke korban untuk menyeberang dengan kendaraan saja. Tapi ditolak korban. "Dia ingin menyeberang lewat sungai," katanya.
Selanjutnya, korban kembali ke sungai. Sementara Santo menyeberang dengan sepeda motor lewat Jembatan Pasar Lama Banjarmasin.
Namun nahas, sesampainya di seberang, Santo tidak lagi melihat Samsuni.
"Saya cari-cari. Ternyata di tengah sungai, dia meminta tolong dan melambaikan tangan," katanya.
Tak lama setelah itu, Samsuni rupanya benar-benar hilang terbawa derasnya arus sungai.
Gelar Ritual
Beragam ikhtiar dilakukan guna menemukan Samsuni. Sore tadi sejumlah warga menghelat ritual khusus.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: