apahabar com, PELAIHARI – Kerusakan siring wilayah pesisir Desa Muara Kintap pasca diterjang ombak, kini jadi atensi serius Pemkab Tanah Laut (Tala).
Seperti diketahui, siring itu diterjang ombak hingga membuat ambrol, Kamis (17/12) lalu.
Dikhawatirkan, jika air kembali pasang, maka akan masuk kepemukiman warga.
Sejauh ini pengecekan petugas PUPR Tala di lokasi ambrolnya siring di Kampung Baru RT 11, Desa Muara Kintap itu sudah dilakukan.
Kabid Sumber Daya Air Kabupaten Tanah Laut Paimun ST bersama camat, kepala desa dan sejumlah aparat melihat kerusakan cukup berat hingga butuh penanganan khusus.
Namun untuk perbaikan memerlukan dana yang tidak sedikit.
Karenanya mereka meminta bantuan kepada Balai Wilayah Sungai Kalimantan II.
“Memang kerusakannya cukup banyak dan biaya perbaikan tidak sedikit. Karenanya kami juga berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II (BWS),” ujar Kabid Sumber Daya Air Pemkab Tala, Paimun ST.
“Kenapa kami sampaikan ke BWS, karena ini juga merupakan tupoksinya, selain Kabupaten,” lanjut dia.
Menurutnya untuk membangun infrastruktur kembali biayanya tidak sedikit. Perlu anggaran besar, agar nantinya dibangun tidak mudah rusak.
“Tentu keinginan kita semua pembangunan penyiringan ini bisa bertahan lama tidak mudah ambrol,” harapnya.
Dan BWS Kalimantan II, kata dia, segera menindaklanjuti hal itu.
BWS Kalimantan II sudah berjanji akan melihat langsung ke lapangan kondisi kerusakan ambrolnya siring di Kampung baru ini.
Sementara itu, selain siring warga setempat melalui camat dan kepala desa, meminta agar dibangun bronjong atau alat pemecah gelombang (breakwater) di muara laut.
Tujuannya untuk mengurangi hantaman gelombang yang masuk di pemukiman wega.
“Itu semua akan kami bahas bersama BWS. Bahkan Mereka rencananya akan ke lokasi untuk melihat bencana,” kata Paimun.
Dia menegaskan kerusakan infrastruktur siring di Kampung Baru dan sekitarnya akan menjadi perhatian Pemkab Tala.
“Agar hal ini bisa segera terealisasi dan warga bisa merasa aman kembali,” pungkasnya.