bakabar.com, JAKARTA – Seminggu lagi final race MotoGP memasuki babak pamungkas menyelesaikan 21 seri di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, 6 November mendatang.
Kelas tertinggi kejuaraan dunia balap motor dunia 2022 masih dirangkul oleh pembalap asal Italia Francesco Bagnaia dengan mengumpulkan 258 poin memuncaki klasemen sementara.
Adapun peringkat kedua ditempati oleh Fabio Quartararo dengan perolehan 235 poin, dan Aleix Espargaro duduk diperingkat ke tiga dengan mengumpulkan 212 poin.
Baca Juga: Sisa Balapan Valencia, Bagnaia dan Quartararo Masih Berkesempatan Juara Dunia MotoGP 2022
Melihat tren dari beberapa balapan terakhir kemenangan merupakan harga mati untuk Bagnaia. Pasalnya berdasarkan balapan sebelumnya mulai dari GP Thailand, GP Australia, sampai GP Malaysia pekan lalu, pembalap Ducati itu selalu konsisten berada di deretan podium.
Namun ada beberapa skenario bagi sang rival Fabio Quartararo untuk menjadi juara. Selain harus menyelesaikan balapan dengan finis pertama dengan tambahan 25 poin, rider bernomor punggung 20 tersebut bisa menang jika Bagnaia finis di posisi ke-15.
Karena sesilih 23 poin maksimal yang bisa didapatkan Quartararo hanya 260, jika Pecco finis ke-15, poinnya tertahan di angka 258 atau 259 sehingga El Diablo bisa unggul.
Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...
Skenario kedua adalah kegagalan Bagnaia untuk melanjutkan balapan, bisa dikatakan berharap pembalap bernomor punggung 63 tersebut harus gagal finis karena mengalami suatu masalah.
Kendati demikian, kemungkinan Aleix Espargaro mengungguli Pecco nampak mustahil karena perbandingan selisih poin yang terpaut jauh, jika finis pertama pun Pecco masih unggul 21 poin dari Espargaro.
Namun podium kedua masih bisa disentuh oleh rider asal Spanyol itu dengan catatan finis pertama dengan tambahan 25 poin dan Quartararo finis pada urutan 15 yang nantinya hanya selisih satu poin yaitu 237 poin maksimal Espargaro.
Skenario Bagnaia untuk jadi juara sudah berada di atas awan. Sebab, perolehan poin yang ia kumpulkan terlampau jauh dari kandidat lainnya.
Ia hanya perlu finis di antara urutan pertama sampai 14 maka akan otomatis menariknya kepada gelar juara dunia, terlepas Quartararo finis pertama sekali pun.
Perhitungan tambahan peringkat pembalap yang akan mendapat poin di setiap racenya jika hanya pembalap yang finis dari urutan 1 hingga 15, apabila finis urutan 16 dan seterusnya maka tidak mendapat poin.