Apahabar.com, MAGELANG - Aroma gurih menyeruak saat bakabar.com memasuki sebuah rumah di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Di halaman rumah itu terparkir beberapa mobil VW yang sedang singgah, sementara di sudut lain, para ibu terlihat sibuk dengan penggorengan.
Rumah yang terletak di Dusun Tingal Wetan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang itu merupakan tempat produksi rengginang Bu Yatin. Rengginang Bu Yatin telah menjadi jajanan khas Borobudur yang kerap ramai diburu wisatawan.
Rengginang Bu Yatin yang sudah diproduksi puluhan tahun silam itu tak pernah sepi dari pembeli. Selain memproduksi Rengginang, produk rumahan Bu Yatin juga menjadi salah satu destinasi wisata edukasi.
Mereka yang datang berkunjung berasal dari beragam kalangan. Mulai dari wisatawan lokal hingga mancanegara. Mereka datang ke rumah produksi Bu Yatin untuk berbelanja sekaligus melihat proses pembuatan rengginang yang dilakukan secara tradisional.
Baca Juga: Lumpia Sami Jaya, Oleh-Oleh Yogyakarta yang Terlupakan
"Nama rumah produksi ini sebenarnya diambil dari nama almarhum suami saya, Suyatin, dirintis sejak sekitar 1996," kata pemilik rengginang Bu Yatin, Mutiah, Selasa (8/8).
Seiring berjalannya waktu, rengginang Bu Yatin mulai digemari masyarakat. Bahkan beberapa sales penjualan oleh-oleh mendatanginya untuk mengajukan penawaran kerja sama.
Mereka mengungkapkan rengginang produksi Bu Yatin sangat enakrasanya dan cocok untuk dijual di pusat oleh-oleh. “Mulai kerja sama dengan sales sekitar tahun 2000-an. Awalnya rengginang kami di pasarkan di Jogja hingga Jakarta,” jelas Mutiah.
Mulai saat itulah, Rengginang Bu Yatin semakin terkenal dan produksinya terus meningkat. Untuk saat ini, kata Mutiha, produksi rengginang yang mereka produksi terdiri dari tiga macam rasa, yakni manis, asin dan gurih.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Industri Oleh-Oleh Perkuat Pemasaran Produk UMKM
"Membedakannya dari tampilan, yang manis agak kemerahan, yang gurih putih dan yang asin berbentuk bulat dan agak kecoklatan,” terang Mutiah.
Selama berproses, Mutiah menuturkan, bahan dasar rengginang Bu Yatin adalah beras ketan putih dengan kualitas pilihan. Adapun konsep dasarnya adalah memproduksi rengginang untuk siap santap.
"Untuk pengolahan dilakukan mulai dari nol. Artinya, Rengginang Bu Yatin mulai memproduksi dari bahan baku hingga siap konsumsi," tuturnya.
Bukan cuma rasanya yang lezat, rengginang Bu Yatin juga dibanderol dengan harga terjangkau, yakni mulai Rp5.000 saja per bungkusnya. Secara umum, harga oleh-oleh 'rengginang' tersebut dianggap terjangkau.
Baca Juga: Kenali 12 Jenis Makanan Tinggi Karbohidrat yang Baik untuk Kesehatan
Hal itu diamini seorang pengunjung asal Pekalongan, Agus (30). Ia menuturkan, rasa rengginang Bu Yatin memang berbeda dari yang dijual di pasaran. Harganya pun sesuai dengan bajet wisatawan.
"Lebih gurih, enak, bumbunya pas, harganya murah," tuturnya.
Agus mengaku tidak menyesal memborong 10 bungkus rengginang untuk dibawa ke kampung halamannya. Menurutnya, rengginang tersebut layak untuk dibagi-bagi kepada saudara dan tetangga.
"Ketagihan, besok kalau ke Borobudur lagi, pasti saya mampir," pungkasnya.