bakabar.com, JAKARTA – Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani membeberkan dirinya menjadi salah satu orang yang setuju kompetisi Liga 2 dan Liga 3 dihentikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Hasani dalam acara PSSI Pers yang bertajuk Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI yang digelar di MyTen Coffee, Jakarta, Senin (13/2).
Hasani Abdulgani yang kembali mencalonkan diri sebagai Exco PSSI di periode kepengurusan 2023-2027 itu secara terang-terangan mengatakan dirinya setuju kompetisi Liga 2 dan Liga 3 dihentikan.
“Saya awalnya termasuk yang tidak setuju jika liga diberhentikan. Namun, usai dipaparkan oleh PT LIB, saya akhirnya memutuskan setuju untuk diberhentikan,” kata Hasani kepada awak media.
Baca Juga: Rodrigo Bentancur Cedera, Tottenham Krisis Pemain Tengah
Kendati menjadi salah satu anggota Exco yang setuju memberhentikan Liga 2, Hasani mengungkapkan alasannya terkait keputusan Exco tersebut.
“Awalnya adalah LIB telah disiapkan dana awal sekitar 30 miliar rupiah untuk Liga 2. Tetapi, tiba-tiba ada kejadian yang berdampak ke soal perizinan dan standarisasi yang diberikan oleh pihak keamanan, itu jadi kendala menjalankan liga dengan normal,” tuturnya.
Akan tetapi, Hasani menegaskan jika Liga 2 dan Liga 3 akan kembali bergulir usai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI periode 2023-2027 digelar.
Dirinya mengatakan, karena sepak bola adalah impan masyarakat Indonesia sehingga bisa jadi kompetisi Liga 2 dan 3 akan kembali bergulir lagi.
Baca Juga: Harapan Hamka Hamzah untuk Pengurus Baru PSSI: Fokus Urus Sepak Bola!
“Kita mengharapkan Liga 2 dan Liga 3 yang tertunda bisa dilanjutkan begitu terpilihnya [pengurus baru PSSI] di KLB,” ujarnya.
“Kami ingin sepakbola jadi kebanggaan bangsa Indonesia. Timnas [Indonesia] adalah impian 270 juta penduduk negeri ini,” pungkasnya menambahkan.
Sebagaimana diketahui, PSSI melalui rapat Ekesekutif Komite (Exco) menghentikan kelanjutan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 di sisa musim 2022/2023.
Penghentian kompetisi kasta kedua sepak bola nasional itu tak lepas dari tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu yang menewaskan 135 korban jiwa pada laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
