Hot Borneo

Setelah Selada Hidroponik, Kini Bibit Sawit Karya Napi Lapas Kotabaru Siap Dipasarkan

apahabar.com, KOTABARU – Jajaran Lapas Kelas Kelas IIA Kotabaru terus meningkatkan program kemandirian bagi para Nara…

Featured-Image
Budidaya bibit Kelapa Sawit Napi Lapas Kotabaru siap dipasarkan. Foto-Istimewa

bakabar.com, KOTABARU – Jajaran Lapas Kelas Kelas IIA Kotabaru terus meningkatkan program kemandirian bagi para Nara Pidana (Napi) atau warga binaan.

Sebelumnya tanaman selada Napi Lapas Kotabaru telah berhasil menembus pasar modern, atau minimarket. Kini giliran bibit sawit karya Napi pun siap dipasarkan.

Kalapas Kotabaru, Yosef Yambise mengatakan para Napi telah melakukan budidaya sebanyak seribu bibit sawit di lingkungan Lapas.

Budidaya seribu bibit kelapa sawit dimulai, dan ditandai dengan penanaman secara simbolis oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum HAM Kalimantan Selatan, Lilik Sujandi.

Sementara, jenis bibit sawit Marihat yang ditanam pada demplot pertanian Lapas Kotabaru, sejak bulan April 2022 lalu.

“Jadi memang, sekarang bibit sawit karya Napi itu sudah siap untuk dipasarkan ke pihak ke tiga,” papar Yosef, Kamis (14/7) siang kepada bakabar.com.

Yosef Yembise bilang, para Napi cukup antusias mengikuti program pembinaan tersebut, dan dari hari ke hari terus mengalami peningkatan.

Hal itu terbukti dengan bertambahnya produk- produk dari Napi Lapas Kotabaru, salah satunya adalah bibit kelapa sawit.

Menurutnya, Lapas Kotabaru memilih program penanaman dan budidaya bibit kelapa sawit mengingat peluang besar pasar di masyarakat. Terlebih, wilayah Kalsel termasuk basis perkebunan kelapa sawit.

Lebih lanjut dikatakan Yosef, hasil dari penjualan produk warga binaan akan di arahkan untuk di tabung oleh Napi lewat program Gerakan Napi Menabung (Gernabung) di Bank BRI yang telah terjalin kerjasama.

“Sebagian ditabung untuk masa depan Napi, dan sebagian hasilnya juga dibayarkan ke pajak sebagai bentuk kontribusi Napi untuk negara,” tutur Yosef, berdarah Papua ini.

Salah satu Napi, Slamet, mengaku cukup senang bisa mengikuti beragam program di Lapas Kotabaru. Meskipun masih berstatus Napi, tapi masih bisa mengembangkan potensi di bidang pertanian.

“Tentu saya senang sekali. Di sini ada penghasilan, dan bisa menabung untuk bekal setelah bebas nanti,” pungkas Slamet.

Sebagai informasi tambahan, beragam program kemandirian Lapas Kelas IIA Kotabaru yakni membuat kain Sasirangan, telur asin, cetak batako, meubel, tas atau dompet berbahan sasirangan hingga berbagai produk pertanian.



Komentar
Banner
Banner