PLN UIKI Kalimantan

Setelah Jalan, PLN Kalimantan Sulap Limbah Batu Bara untuk Pujasera

apahabar.com, BANJARMASIN – PT PLN (Persero) telah memanfaatkan limbah batu bara atau Fly Ash dan Bottom…

Featured-Image

bakabar.com, BANJARMASIN – PT PLN (Persero) telah memanfaatkan limbah batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai bahan pendukung bangunan.

Kali ini, FABA digunakan untuk membangun pusat jajanan serba ada bertemakan "ECO FABA Park" di sekitar lokasi PLTU Asam-asam.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Kalimantan Daniel Eliawardhana, menyatakan pembangunan ECO FABA Park memanfaatkan 325 ton FABA yang digunakan sebagai material stabilisasi tanah dan paving block.

"FABA yang digunakan untuk pembangunan ECO FABA Park berasal dari limbah sisa pembakaran batu bara PLTU Asam-asam yang kemudian diolah oleh UMKM setempat menjadipaving block," ujar Daniel, Senin (21/3).

Daniel menjelaskan pembangunan ECO FABA Park yang terletak di Jorong, Kabupaten Tanah Laut, memanfaatkan aset milik PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Asam-asam yang digunakan sebagai areal kegiatan masyarakat dengan tenant-tenant binaan PLN melalui program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM). Saat ini, terdapat 12tenant UMKM yang memanfaatkan lokasi ECO FABA Park.

img

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, FABA saat ini telah dikategorikan sebagai limbah non Bahan Berbahaya Beracun (B3) terdaftar. Melihat hal tersebut, PLN hadir dengan program TJSL yang melibatkan UMKM, BUMDes untuk membuat batako dan paving block dari FABA.

“Hasil olahannya digunakan untuk pembangunan sarana umum serta proyek infrastruktur lainnya," tambah Daniel.

Program TJSL yang dilaksanakan PLN berorientasi pada peningkatan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi PLTU agar menjadi lebih tangguh, mandiri dan sejahtera.

Dalam melaksanakan program TJSL, PLN berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) serta berpedoman pada ISO 26000 dengan harapan pelaksanaan program TJSL dapat lebih terukur, berdampak dan berkelanjutan.

"Kami berharap hadirnya ECO FABA Park ini dapat menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat sekaligus menciptakan shared value bagi masyarakat dan PLN," tutup Daniel.

Ditemui dalam kegiatan peresmian, Kepala Desa Sungai Baru Heryanto mengapresiasi PLN yang telah berkontribusi meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Simpang Empat.

"ECO FABA Park menjadi pusat kegiatan masyarakat untuk refreshing terutama di sore hari dan akhir pekan. Kami berterima kasih PLN membantu kami mendorong pergerakan perekonomian masyarakat kami," tambah Heryanto.

Sebelumnya, PLN telah melakukan kerja sama uji coba pemanfaatan FABA PLTU Asam-Asam dengan PT Adhi Karya Tbk (Persero) pada proyek preservasi jalan sepanjang 150 kilometer di Provinsi Kalimantan Selatan.



Komentar
Banner
Banner