Kalsel

Sesal Keluarga Usai ‘Sultan’ Kalteng Hambur Emas 1 Kg dari Amuntai hingga Banjarmasin

apahabar.com, TANJUNG – Lima hari berkelana, Ricky membagi-bagi emas dari tabungan pribadinya ke warga di penjuru…

Featured-Image
Total emas yang dibagikan Ricky mencapai 1,21 kilogram. Pihak keluarga berencana membawa pria 31 tahun ini ke RS Sambang Lihum.

“Katanya mau ke Sekumpul, tidak jadi ke Tanjung, karena ada urusan mendesak lewat Amuntai,” ujar Arifa. Setelahnya, Arifa tak lagi menerima kabar. Kemungkinan besar Ricky sedang dalam perjalanan menuju Sekumpul.

Sampai di Martapura, Ricky melanjutkan aksi bagi-bagi emas. Dari sini baru terungkap jika ia membawa emas hasil pembelian di sebuah pendulangan di perbatasan Buntok-Palangkaraya. Ricky rupanya tak sendiri. Ia ditemani Rukin. Sepanjang perjalanan anak buahnya itu sudah meminta Ricky menghentikan aksi bak Sultan.

“Kamu tidak usah ikut campur, berdiam saja temani aku,” ujar Rukin menirukan perkataan Ricky.

Kamis 2 September, keduanya terlacak di Banjarbaru. Sekitar pukul 14.30, Ricky mendadak muncul di kantor unit pelayanan pendapatan daerah Samsat setempat.

Tiba-tiba ia menghampiri petugas dan memberikan beberapa butir emas. Alasannya, membayar pajak kendaraan. Namun, saat petugas meminta data, Ricky tak bisa menunjukkan. Petugas pun heran.

“Dia ngasih emas buat bayar pajak. Kemudian dia bilang nanti tiga hari lagi dicek,” cerita Kepala UPPD Tommy Hariadi.

Tiga hari berselang, Ricky pulang ke kediamannya di Muroi Raya, Kabupaten Kapuas (bukan Palangka Raya seperti yang ditulis sebelumnya). Keanehan kembali muncul. Begitu akan tiba di kampung, Ricky meninggalkan begitu saja Triton yang dikendarainya di tepi jalan.

“Saat diperiksa, mobil itu sudah habis minyak,” ujar Arifa. “Kakak saya ini memang suka berbicara aneh-aneh seminggu ini.”

Lantaran tak berhenti meracau, pihak keluarga memberinya obat tidur. Saat terbangun, Ricky bilang kepada keluarganya bahwa emas dan uang tunai yang dibawanya telah dibagi-bagikan di sepanjang jalan menuju Martapura, Banjarbaru hingga Banjarmasin.

“Tapi kadang-kadang juga mencari-cari keberadaan emasnya,” ujar Arifa.

Arifa menduga kakaknya itu sedang berhalusinasi. Akibat aksi Ricky itu, keluarganya harus kehilangan emas yang rencananya akan dijual saat harga emas mulai membaik, ditambah uang tunai senilai Rp2 juta.

“Emas itu kalau dihitung abah saya nilainya hampir satu miliar,” ujar Arifa.

Untuk sederet keanehan pada Ricky, pihak keluarga berencana membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.

“Tidak ada riwayat kejiwaan. Cuma kakak ini ada mengamalkan sesuatu yang mengolah otaknya kada sanggup menerima,” ujarnya.

Dari RSJ, Arifa dan barulah keluarga berencana ke Polres Banjarbaru. Sebab, Arifa masih menaruh harap ke siapa saja yang telah diberi emas oleh Ricky secara sukarela mengembalikannya kepada pihaknya.

"Itu emas hasil pembelian dua bulan. Sengaja disimpan oleh kakak saya untuk dijualnya saat harga emas membaik. Saat itu pikiran kakak saya masih normal," pinta Arifa.

Pasca-postingan Arifa yang mengatakan ciri-ciri pria membagi-bagikan butiran emas itu mirip dengan kakaknya, ia pun telah dihubungi beberapa orang mengonfirmasi juga diberi emas. Termasuk pihak Samsat Banjarbaru.

“Kemarin sore nelepon, tapi kami belum bisa mendatangi ke Polres, karena kakak ulun mau kami bawa ke rumah sakit dulu untuk diobati dulu,” jelas Arifa.

Selain dari Samsat, sudah banyak juga warga yang mengonfirmasi kalau Ricky juga masuk ke rumah-rumah untuk membagikan emas. Sementara untuk di Darul Muttaqin, Arifa memilih mengikhlaskannya.

“Karena telah digunakan untuk keperluan habsyi dan kebaikan, kami mengikhlaskannya,” pungkasnya.

img

Infografis/Zulfikar

Dilengkapi oleh Nurul Mufidah



Komentar
Banner
Banner