bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin tengah terhimpit waktu untuk menyerap anggaran daerah.
Hanya dalam hitungan hari, tahun anggaran 2019 akan selesai. Sementara masih ada 16 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang rendah menyerap anggaran.
SKPD tersebut masuk dalam zona merah dan kuning. Mereka diminta menyelesaikan programnya hingga akhir 2019 ini.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina meminta belasan SKPD di zona berbahaya itu bisa merealisasikan anggaran setidaknya di atas 70 persen sampai akhir tahun.
Jika tak begitu, Aparatur Sipil Negera (ASN) siap-siap kena imbasnya. Tunjangan kinerja (Tukin) yang mereka terima tiap bulannya bakal dipangkas.
“Makin merah maka makin banyak yang akan dipotong tiap bulan, antara Rp1,5 hingga 2 juta,” tegas Ibnu.
Dengan sisa waktu yang ada, Ibnu meminta kepala SKPD dan jajarannya supaya segera melakukan proses lelang proyek.
Sehingga pada Januari 2020 nanti, ada pemenangnya dan bisa segera dikerjakan baik secara langsung. Baik itu fisik Jembatan, jalan, peningkatan rumah sakit tambahan, maupun dermaga.
Ibnu mengharapkan realisasi fisik mencapai 97 persen sehingga secara keseluruhannya bisa mencapai 87 persen.
“Yang diharapkan bisa terealisasi semua, karena mereka sudah ditunjang dengan tukin, jangan sampai tukin meningkat tapi serapan anggaran realisasi fisik malah justru menurun,” imbuhnya.
Ia menerangkan serapan anggaran tersebut ada dua realisasi. Pertama realisasi anggaran dan kedua realisasi fisik yang diestimasikan pencapaian serapan hingga akhir 2019.
Baca Juga: Ambil Formulir Bakal Calon Wali Kota Banjarmasin ke PPP, Habib Banua Ditemani Elite Parpol
Baca Juga: Relawan Prabowo-Sandi 'Tergiur' Kursi Wali Kota Banjarmasin
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah