bakabar.com, ENDE – Warga Kota Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) memadati jalanan di tepi Lapangan Pancasila sedari subuh, Rabu (1/6). Bahkan, sebagian mereka rela tidak berjualan.
Dengan antusias, mereka berteriak histeris ketika melihat kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila, 1 Juni. Jokowi tampak mengenakan Ragi Lambu-Luka Lesu lengkap dengan penutup kepala.
“Saya senang sekali. Biasanya lihat di televisi. Hari ini Presiden langsung kunjungi Kota Ende,” kata Mama Nela (73) yang telah menunggu kehadiran Presiden Jokowi sejak pukul 05.30, di Lapangan Pancasila, Ende, kepada Antara.
Raut wajah Mama Nela tampak sangat bahagia. Dia tak membayangkan sebelumnya bisa bertemu dengan Presiden meski melihat dari jauh.
Hal itu juga dirasakan oleh Mama Maria Margaretha (60) yang harusnya berjualan di Pasar Mbongawani. Dia menunggu untuk melihat Presiden Jokowi sebelum berjualan.
Animo masyarakat sangat tinggi untuk melihat orang nomor satu di Indonesia itu. Sejak Kepala Negara memasuki lapangan upacara, warga memberikan tepuk tangan dan teriakan tiada henti.
Karena antusias masyarakat yang tinggi, warga diperbolehkan untuk melihat langsung upacara yang dipimpin Presiden Jokowi.
Aparat keamanan pun tetap siaga mengamankan situasi di sepanjang Jalan Soekarno Titik Nol Kota Ende itu.
Saat Presiden Jokowi dan Ibu negara Iriana Jokowi bersama rombongan berada di Taman Perenungan Bung Karno di sisi utara Lapangan Pancasila, masyarakat pun berbaris di sepanjang jalan menanti sang pemimpin negara lewat dan berkomunikasi dengan mereka.
Upacara Perdana
Untuk pertama kalinya, peringatan Harlah Pancasila digelar di luar Gedung Pancasila, Jakarta.
Presiden Joko Widodo memilih memimpin upacara Peringatan Harlah Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Dipantau dari siaran langsung kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara dan akan memberikan amanat.
Adapun komandan upacara kali ini yakni Kolonel Inf Tunjung Setyabudi yang saat ini menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri/21 Komodo, Kodam Udayana.
Bertindak selaku pembaca naskah Pancasila adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo. Sementara itu, Wakil Ketua DPR Lodewijk Frederick membacakan naskah UUD 1945.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai pembaca doa setelah pemberian amanat dari inspektur upacara.
Dalam upacara kali ini, Presiden Jokowi mengenakan baju adat Ende, yakni Ragi Lambu-Luka Lesu lengkap dengan penutup kepala. Senada, Iriana Jokowi tampak mengenakan kain motif tradisional Ende berwarna ungu tua.
Upacara di Lapangan Pancasila di Kota Ende ini diikuti oleh pelajar SD, SMP, dan SMA, serta TNI-Polri. Kendati begitu, upacara tetap menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, upacara juga dihadiri Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden keenam RI Try Sutrisno secara virtual. Hadir pula Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
Sebanyak dua Kapal Perang RI (KRI), yakni KRI Teluk Banteng dan KRI Teluk Parigi dikerahkan untuk mengamankan kunjungan Presiden Joko Widodo dan ibu negara di NTT.
Selain itu, satu peleton pasukan Marinir Yonmarhanlan VII dan alutista pendukung yang akan menjaga sektor keamanan laut sepanjang pantai selama kehadiran Presiden di Ende, turut dikerahkan. Sampai berita ini diturunkan, situasi dilaporkan aman terkendali.
Pesan Jokowi
Presiden Jokowi mengajak semua anak bangsa membumikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
Kota Ende sangat bersejarah. Sebab menjadi tempat Presiden pertama RI Soekarno, merenungkan dan merumuskan Pancasila.
Rumusan Pancasila itu yang kemudian disahkan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai dasar negara.
“Dari Kota Ende, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di mana pun berada untuk bersama sama membumikan Pancasila. Dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” kata Jokowi saat menyampaikan amanat upacara sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden.
Pancasila, kata dia, bukan hanya telah mempersatukan bangsa Indonesia. Namun juga menjadi bintang penuntun saat menghadapi tantangan dan ujian. Hal itu, kata Jokowi, telah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa.
“Bangsa dan negara kita bisa tetap berdiri kokoh menjadi negara kuat karena kita semua sepakat untuk berlandaskan pada Pancasila,” ujarnya.
“Saya selalu ingatkan kita harus betul-betul mengamalkan Pancasila, dan memperjuangkan Pancasila. Kita wujudkan dalam sistem kemasyarakatan kebangsaan dan kenegaraan kita,” sambung Jokowi.
Diketahui Kota Ende memiliki nilai sejarah penting dari tonggak sejarah nasional. Di kota ini dasar kebangsaan lahir dan tercetus selama pengasingan Bung Karno.
Tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional Lahirnya Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo. Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.