bakabar.com, MARABAHAN - Meski harus pindah lokasi, balap kelotok ces di bawah Jembatan Barito, Minggu (21/8), berjalan lancar dengan dominasi joki-joki Tapin di podium juara.
Semula perlombaan direncanakan berlangsung di sisi Kecamatan Alalak, atau dekat dermaga Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut.
Namun seiring surat pemberitahuan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, perlombaan dipindah ke sisi Kecamatan Anjir Muara.
BKSDA mengkhawatirkan peserta akan menambatkan perahu mereka di sepanjang TWA Pulau Bakut, sehingga mengganggu pengunjung.
Kemudian raungan knalpot kelotok ces, juga berpotensi menjadi polusi suara yang dapat berdampak kepada satwa bekantan di pulau tersebut.
Baca juga:Diwarnai All Tapin Final, Inilah Jawara Lomba Kelotok Ces di Marabahan Batola
Untungnya pemindahan lokasi tak mengubah mood peserta. Sedikitnya 57 peserta beradu keahlian mengendalikan kelotok ces. Selain dari Batola, peserta juga datang dari Hulu Sungai Selatan, Tapin dan Banjarmasin.
Dari sekian puluh peserta, joki-joki dari Tapin yang memperkuat Margasari Racing Team (MRT) menyapi bersih podium satu hingga ketiga.
"Alhamdulillah bisa menampilkan performa terbaik, sehingga kami berhasil merebut podium satu, dua hingga tiga," papar Hairanor, joki andalan MRT.
"Perjuangan benar-benar melelahkan, karena kami harus menghadapi gelombang Sungai Barito yang cukup tinggi. Namun kami berharap kejuaraan serupa dapat digelar lagi," imbuhnya.
Lomba yang berlangsung selama sehari penuh ini sendiri digelar untuk memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Selain silaturahmi antara penggemar kelotok ces, kami juga berusaha melestarikan kebudayaan sungai di Kalimantan Selatan, khusus Batola," sahut Sadam Husein Nafarin, salah satu sponsor pelaksana.