Nasional

Semburan Gas di Tungkap, DLH Tapin Laporkan ke ESDM Kalsel

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapin sampaikan temuan semburan gas alam di Desa Tungkap, Kecamatan Binuang pada Dinas Energi dan Mineral (ESDM) Kalsel.

Featured-Image
Tangkapan Layar - Warga Desa Tungkap, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin saat melakukan pemboran mencari sumber mata air malah keluar gas. Foto: Istimewa

bakabar.com, RANTAU - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapin melaporkan temuan semburan gas alam di Desa Tungkap, Kecamatan Binuang ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas DLH Tapin, H Nordin saat dikonfirmasi bakabar.com melalui telepon pada Kamis (12/10/2023).

"Saat ketemu, temuan itu sudah kita laporkan langsung secara lisan kepada Kepala ESDM Kalsel. Kata mereka nanti pihaknya akan cek ke lapangan," ucapnya.

Nordin mengakui bahwa pihaknya memang belum mengetahui pasti temuan tersebut karena belum ke lapangan hanya mendapat laporan dari pihak kecamatan.

"Kita belum tahu, karena belum melakukan penelitian jadi belum bisa memastikan apakah berbahaya atau tidaknya," jelas Nordin.

Namun demikian pihaknya mengimbau kepada warga agar berhati-hati dan memberikan batas atau jangkauan pada semburan gas tersebut.

"Kalau bisa bikin pagar dan hindarkan sampah atau barang-barang yang mudah terbakar, takutnya nanti turut terbakar," pungkasnya.

Diwartakan sebelumnya, Penemuan yang menghebohkan warga sekitar itu terjadi, Rabu (4/10). Awalnya warga mengebor tanah untuk mendapatkan sumber air baru, setelah lokasi yang lama mengering akibat kemarau.

Kemudian dari salah satu titik yang dibor sedalam sekitar 31 meter, tercium bau tidak sedap seperti gas. Warga yang penasaran, lantas memantikkan api ke arah lubang.

Ternyata zat dalam lubang tersebut merespons, sehingga api pun berkobar setinggi sekitar 30 sentimeter.

Kejadian itu pun langsung mendapat perhatian warga, terutama setelah dibagikan di media sosial.

Warga pun berharap instansi terkait menindaklanjuti, karena dikhawatirkan gas tersebut memantik kebakaran atau berbahaya untuk kesehatan.

"Kejadian tersebut sudah diketahui aparat desa setempat. Setelah tercium bau gas, lubang pun sudah ditutup," papar Camat Binuang, Henderiyanor Efendi, ketika dikonfirmasi bakabar.com, Selasa (10/10).

Selain ditutup sementara, penemuan gas tersebut telah dilaporkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tapin, serta diteruskan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Selatan.

"Namun mungkin belum dilakukan tindakan maupun arahan terkait sumur yang mengeluarkan gas itu," pungkas Henderiyanor.

Editor
Komentar
Banner
Banner