bakabar.com, MARABAHAN – Kegembiraan mewarnai perayaan HUT ke-74 Republik Indonesia di Barito Kuala. Beragam perlombaan tradisional dihelat warga di sana.
Semarak perayaan sudah terlihat sejak malam, Jumat (16/8), ketika ratusan pelajar menggelar pawai obor sesuai Apel Taptu di halaman Kantor Bupati Batola.
Pawai yang juga diikuti marching band Generasi Muda Selidah Marabahan, anggota Kodim 1005/Marabahan, Polres Batola, karyawan Rutan Klas IIB Marabahan, Satpol PP, Korpri dan Hansip ini melintasi jalan protokol di Marabahan.
Tidak jauh dari pusat kegiatan, tepatnya di Jalan Putri Junjung Buih Marabahan, BPK Raja Tumpang menggelar nonton bareng film-film perjuangan bersama warga sekitar.
Kebanyakan film yang diputar melalui proyektor itu merupakan produksi lawas, mengingat industri film nasional sekarang mulai jarang mengangkat tema perjuangan ke layar kaca.
Tidak cuma nonton bareng, sesi tersebut diisi dengan makan bersama, termasuk singkong rebus.
Kemudian pasca-upacara peringatan, Sabtu (17/8), kegiatan rutin seperti panjat pinang, tarik tambang dan perlombaan yang melibatkan anak-anak mulai berlangsung.
Sebenarnya tidak cuma anak-anak, karena perlombaan juga melibatkan orang tua, seperti yang berlangsung di Desa Jejangkit Pasar Kecamatan Jejangkit.
Menggelar permainan tradisional Balogo, mereka yang berpartisipasi adalah guru-guru TK/Paud hingga SMA. Kegiatan ini diprakarsai Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jejangkit.
Bahkan Camat Jejangkit, Muhammad Mujiburakhman, juga menjadi salah seorang peserta. Total berjumlah 54 orang, peserta dibagi menjadi dua regu.
“Melalui perayaan HUT RI, kami sekaligus melestarikan permainan tradisional balogo,” papar Mujiburrakhman.
Sementara di Kecamatan Mandastana, tepatnya di Sungai Alalak Desa Tanipah, juga berlangsung lomba yang melibatkan orang dewasa.
Berlatar belakang Jembatan Mandastana yang ambruk dan direncanakan baru dibangun kembali 2020 mendatang, dilangsungkan lomba jukung.
Suasana lomba penuh gelak tawa penonton yang memadati pinggir sungai. Alih-alih mencapai finish, tidak sedikit peserta karam di tengah sungai bersama jukung yang ditumpangi.
Kegembiraan juga dirasakan Ahmad Supian. Warga Alalak ini merupakan satu dari dua narapidana penerima remisi yang diberikan pasca-upacara HUT ke-74 RI di Lapangan 5 Desember Marabahan.
Supian menerima remisi umum II atau pemotongan masa hukuman tiga bulan, sehingga dinyatakan bebas dari Rutan Klas IIB Marabahan sejak 17 Agustus 2019.
“Alhamdulillah saya akhirnya bisa pulang ke rumah. Ini merupakan remisi saya yang kedua setelah 17 Agustus 2018,” ungkap Supian yang terjerat kasus pencurian dan divonis penjara selama 2,5 tahun.
Penerima remisi lainnya adalah Sumani. Bedanya Sumani belum bisa mengikuti jejak Supian, karena hanya menerima remisi umum I atau pemotongan masa hukuman tiga bulan.
Baca Juga: Ribuan Napi di Kalsel Diganjar Remisi, Paman Birin Ajak Perangi Narkoba
Baca Juga: Leganya Syakira, Masa Karantina Anggota Paskibraka Kalsel Terbayar
Reporter: Bastian AlkafEditor: Fariz Fadhillah