bakabar.com, JAKARTA - Perebutan kursi Presiden dan Wakil Presiden RI menjelang Pemilu 2019 kian memanas. Berdasarkan Survei Median, elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin semakin rapat dari pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei dilakukan 6-15 Januari 2019 terhadap 1.500 responden terhadap populasinya seluruh warga yang memiliki hak pilih. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error survei +/- 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Relawan Demokrasi Berupaya Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Tabalong
Responden diberita pertanyaan kepada ‘jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, pasangan manakah yang Anda pilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia?’. Pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul atas Prabowo-Sandi dengan selisih 9,2 persen.
“Persis sebelum debat kandidat, dan ini kami menggunakan surat suara. Kami berikan surat suara dan mereka mencoblos. Kita lihat bahwa elektabilitas pasangan 01 itu 47,9 persen, elektabilitas atau keterpilihan Prabowo-Sandi itu 38,7 persen dengan gap atau selisih di antara keduanya 9,2 persen dengan undecided itu 13,4 persen,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat menyampaikan hasil survei di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).
Baca Juga: Relawan Tanah Laut Bersatu Siap Bekerja Menangkan Jokowi-Ma'ruf
Dengan hasil tersebut, selisih elektabilitas kedua paslon sudah menyentuh satu digit. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dinilai stagnan, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi terus tumbuh, tetapi lambat.
“Selisih elektabilitas atau jarak elektoral sekarang relatif menipis. Tetapi bisa kita lihat suara 01 relatif stagnan dan suara pasangan 02 itu tumbuh suaranya tapi relatif lambat, tidak spektakuler, tidak besar,” ujar Rico seperti dilansir detiknews.com.
Jika dibandingkan dengan hasil survei Median pada bulan November 2018, selisih elektabilitas keduanya masih berada di angka 12,2 persen.
“Bulan November, suara Jokowi-Ma’ruf Amin itu 47,7 persen, bulan Januari 47,9 persen, jadi naik 0,2 persen, naik sedikit sekali, jadi bisa kita katakan konstan ya. Prabowo-Sandi bulan November itu 35,5 persen, sekarang naik di angka 38,7 persen. Jadi bisa kita lihat ada kenaikan kurang lebih 3,2 persen dan penurunan undecided itu 3,4 persen,” jelasnya.
“Memasuki bulan Januari itu selisih suara antara 01 dan 02 itu sudah memasuki single digit atau di bawah 10 persen. Jadi ini sudah mulai mendekat antara 01 dan 02,” imbuh Rico.
Baca Juga: Format Debat Diubah, Tanpa Kisi-Kisi dan Durasi Diperpanjang
Editor: Syarif