bakabar.com, BATULICIN – Kurangnya kesadaran akan pencegahan disebut menjadi salah satu faktor melonjaknya kasus Covid-19 di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, Setia Budi mengatakan pertambahan kasus juga karena anjuran sosial distancing tidak jalan.
“Sebagian orang masih kurang patuh terhadap anjuran pemerintah dan safety kurang diperhatikan, seperti tidak memakai masker saat ke luar rumah,” terangnya kepada bakabar.com, Senin (18/05) siang.
Lebih jauh, bertambahnya pasien juga disebabkan kasus penularan setempat atau transmisi lokal.
Hal tersebut secara otomatis akan bertambah karena terbukanya ruang penularan virus merambah ke orang lain.
“Kita selalu melakukan tracking, otomatis pasien kemungkinan akan selalu bertambah,” tuturnya.
Kemudian, Dinas Kesehatan juga akan melakukan rapid tes secara massal di seluruh puskesmas yang ada di Tanah Bumbu.
Esok rapid test massal akan dilakukan di empat puskesmas. Yakni di Satui, Angsana, Sungai loban dan Pagatan. Jumlahnya 1.000 rapid tes.
Rapid tes massal juga akan dilakukan setelah lebaran di 10 puskesmas lain. Dengan target 3.500 sampai 4.000 rapid tes.
Sasaran yang akan dilakukan rapid tes kluster gowa, transmisi lokal, serta warga yang rentan dan memiliki penyakit bawaan seperti asma, hipertensi dan lainnya.
Setia Budi berharap pemerintah, instansi terkait berserta masyarakat dapat bekerja sama dan bergotong royong untuk menekan persebaran Covid-19 di Bumi Bersujud.
Sudah 52 Kasus
Update Tim Gugus Tugas Darurat Covid-19 Tanah Bumbu, Minggu (17/5) pukul 14.00, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 52 orang.
Dari keseluruhan, ada 5 pasien yang sudah dinyatakan sembuh oleh tim medis. Yakni, dari Kusan Hilir 2 orang, Karang Bintang, Satui dan Angsana masing-masing 1 orang.
Sedangkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam perawatan ada 47 orang. Yakni Batulicin 6 orang, Simpang Empat 5 orang, Kusan Hilir 9 orang, Kusan Hulu 1 orang, dan Kuranji 4 orang.
Kemudian disusul Satui 12 orang, Sungai Loban 4 orang, Karang Bintang 2 orang dan Angsana 4 orang.
Reporter: Syahriadi
Editor: Fariz Fadhillah