News

Segera Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Mesti Lulus Screening

apahabar.com, JAKARTA – Sebelum bertemu keluarga, ribuan jemaah haji mesti lulus screening setibanya di Indonesia. Sebanyak…

Featured-Image
Pos layanan kesehatan di Arafah, Kamis (7/7) memberikan pelayanan kepada jamaah calon haji yang akan melaksanakan wukuf. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – Sebelum bertemu keluarga, ribuan jemaah haji mesti lulus screening setibanya di Indonesia.

Sebanyak 4.765 jemaah haji gelombang pertama akan kembali ke Tanah Air mulai 15 dan 16 Juli 2022 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

Adapun sreening dilakukan ketika kedatangan jemaah di bandara debarkasi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

“Skrining yang dimaksudkan adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala, serta observasi di asrama haji debarkasi,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr Budi Sylvana, seperti dilansir Viva, Rabu (13/7)

Apabila jemaah memiliki gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Apabila hasil reaktif, berarti dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Jemaah yang positif akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau bergejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke rumah sakit,” beber Budi Sylvana.

Sedangkan jemaah haji yang dinyatakan sehat seusai observasi di asrama haji debarkasi, bisa kembali ke rumah. Namun mereka tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatan selama 21 hari kedepan.

Setiap jemaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji/K3JH, serta tetap mendapatkan pengawasan oleh dinas kesehatan setempat.

Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency dan rujukan.

Jemaah juga diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menggunakan alat pelindung diri selama menjalankan aktivitas di luar pemondokan.

Di sisi lain, keluarga diingatkan untuk tidak menjemput jemaah kepulangan jemaah haji, baik di bandara maupun asrama haji. Imbauan ini juga demi mencegah kerumunan dan penularan Covid-19.

“Keluarga tidak perlu menjemput ke bandara dan di debarkasi. Penjemputan bisa dilakukan di kota ataupun kabupaten masing-masing,” tegas Waryono Abdul Ghafur, Plh Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).



Komentar
Banner
Banner