Tak Berkategori

Sebelum Meninggal, NH Dini Menghabiskan Masa Tua dengan Melukis

apahabar, SEMARANG – NH Dini (82 tahun) yang meninggal karena kecelakaan di Rumah Sakit Elizabeth Semarang…

Featured-Image
Pameran NH Dini kali ini mengangkat tema Alam Versi Hitam Putih. Foto-chayjansen.weebly.com

apahabar, SEMARANG – NH Dini (82 tahun) yang meninggal karena kecelakaan di Rumah Sakit Elizabeth Semarang pada Selasa (4/12), dikenal sebagai novelis. Namun di masa tuanya, NH Dini banyak menuangkan karya melalui lukisan.

Karya-karyanya pernah ditampilkan dalam pameran bertajuk “Rekreasi Visual Nh Dini” yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah, pada 11-18 Mei 2013, NH Dini mengangkat lukisan yang menyuguhkan keteduhan dan kedamaian yang rekreatif, dan seluruhnya bercorak Chinese painting.

Wanita bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini, ini mengatakan, baginya melukis adalah kegiatan sambilan yang dijadikannya sebagai aktivitas rekreatif.

Baca Juga :NH Dini Meninggal Dunia, Begini Kronologi Kecelakaan yang Menimpanya

“Kalau jenuh dan ingin rileks, saya melukis,” kata NH Dini saat pembukaan pameran. Karena itulah, orang tak perlu mengerutkan dahi untuk menikmati karya lukisnya.

Nuansa bunga, tanaman, binatang, dan lanskap alam menjadi tema utama dari lukisan-lukisannya. NH Dini juga banyak membiarkan ruang kosong dalam lukisannya. Salah satu lukisan yang diberi nama “Cemara di Tepi Sungai” menunjukkan goresan dan sapuan cat air membentuk sebatang pohon cemara di tepian sungai.

Batang dan rantingnya menjulur, meliuk, menjurai hingga di atas aliran sungai. Di seberang sungai rerimbunan pohon membentuk gugusan hijau. Latar lukisan yang kosong memperkuat kedamaian. Mengenai corak Chinese painting yang dipilihnya, perempuan yang sudah sepuluh tahun lebih memilih tinggal di Panti Wredha Langen Werdasih Ungaran ini beralasan, “lebih mudah dan murah.”

Sejatinya NH Dini sudah akrab dengan dunia melukis sejak lama. Dia menghias sampul novelnya Dari Parangakik ke Kampuchea (2003) dengan lukisan karyanya berjudul Candi Bayon. Bagi dia, melukis juga dilakukan untuk mengusir kepikunan, sebagaimana dia mengisi teka teki silang dalam bahasa Prancis.

Sumber: Tempo
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner