bakabar.com, JAKARTA - Pelatih Everton Sean Dyche mengkritik Harry Kane yang berpura-pura mengalami cedera parah saat terlibat insiden dengan Abdoulaye Doucore, di laga lanjutan Liga Inggris Selasa (4/4) dini hari WIB.
Akibat aksi tersebut, Doucore dikeluarkan wasit dari luar lapangan karena dianggap memukul wajah Kane, alih-alih hanya menaruh tangan di muka kapten Tottenham Hotspur tersebut.
“Harry Kane adalah pemain profesional yang hebat, tetapi beberapa di antaranya membuat Anda menggaruk-garuk kepala,” kata Sean Dyche di laman resmi Everton.
“Jadi Anda membuat aturan bahwa Anda tidak boleh menyentuh wajah siapa pun dan sekarang semua orang akan jatuh jika wajahnya disentuh.”
“Itu adalah drama besar atas apa-apa. Saya khawatir ketika saya melihat fisio gegar otak mengujinya setelah itu. Benarkah? Ayolah,” tambah Dyche.
Baca Juga: Capai Kesepakatan Perpanjangan Kontrak, Rafael Leao Dapat Gaji Besar di AC Milan
Dyche membandingkan reaksi Kane dengan bek Everton Michale Keane yang dilanggar oleh Lucas Moura dengan cukup parah di bagian pergelangan kaki, sebelum Moura juga diganjar kartu merah.
“Hal yang aneh tentang sepak bola adalah bahwa pada suatu malam Anda memiliki pemain [Keane] yang secara teori, sangat dekat dengan patah pergelangan kaki dan tidak ada yang dikatakan, dan yang bulu matanya hampir patah [Kane] dan sepertinya dunia akan berakhir,” lanjut Dyche.
“Tapi itulah masyarakat dan bagaimana banyak hal telah berubah. Itu [insiden Kane] hampir tidak ada apa-apanya, tetapi sepak bola telah berubah.”
“Seseorang tersentak di bulu mata dan itu menjadi situasi yang besar. Begitulah adanya sekarang,” pungkas pelatih berusia 51 tahun.
Hasil imbang melawan Spurs memaksa Everton tetap berada di peringkat 16 klasemen Liga Inggris, dan harus berjuang kala bertandang ke Old Trafford pada Sabtu (8/4) malam WIB demi menjauhi zona degradasi.
