Banjir Tabalong

Sawah Terendam Banjir, Pemkab Tabalong Inventarisasi Bantuan untuk Petani

DKP2TPH Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menginventarisasi bantuan bagi petani yang lahan sawahnya terdampak banjir.

Featured-Image
Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKP2TPH) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menginventarisasi bantuan bagi petani yang lahan sawahnya terdampak banjir. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKP2TPH) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menginventarisasi bantuan bagi petani yang lahan sawahnya terdampak banjir.

Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura DKP2TPH Tabalong Kurdiansyah di Tabalong, Kalsel, Jumat (7/4), menuturkan bantuan yang akan diberikan berupa benih padi.

"Bantuan benih padi kita berikan untuk lahan sawahnya gagal panen atau puso," katanya.

Saat ini, Kurdiansyah mengungkapkan 144 hektare lahan sawah tersebar pada empat kecamatan terendam banjir karena curah hujan tinggi.

Baca Juga: Punya Potensi, Pemkab Tabalong Ajukan Program Wisata Desa ke Kemendes PDTT

Lahan sawah yang terendam banjir tersebar di Kecamatan Pugaan seluas 17 hektare, Banua Lawas 128 hektare, Kelua 224 hektare, dan Muara Harus 45 hektare.

Sementara itu, data DKP2TPH Tabalong menunjukkan lahan sawah yang berpotensi terdampak banjir di "Bumi Saraba Kawa" itu seluas 5.352 hektare tersebar di wilayah selatan.

Salah satu lahan lebak yang termasuk rawan banjir di Kabupaten Tabalong. Foto: ANTARA
Salah satu lahan lebak yang termasuk rawan banjir di Kabupaten Tabalong. Foto: ANTARA

Dengan rincian lahan lebak di Banua Lawas mencapai 3.084 hektare, Pugaan 1.125 hektare, Kelua 995 hektare, dan Muara Harus 148 hektare.

Terkait asuransi bagi petani, ungkap Kurdiansyah, saat ini masih menunggu perjanjian kerja sama antara Kementerian Pertanian dan PT Jasindo.

Baca Juga: Kembali Meluap, Sungai Tabalong Rendam 2 Desa di Bintang Ara

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tabalong menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru untuk mengkaji pengembangan lahan lebak di wilayahnya.

Melalui kajian ini diharapkan bisa dirumuskan solusi untuk peningkatan indeks pertanaman di lahan lebak, sehingga meningkatkan produktivitas dan perbaikan kesejahteraan petani lokal.

Editor
Komentar
Banner
Banner