bakabar.com, BERAU – Duka menyelimuti kontingen Penajam Paser Utara (PPU) di Porprov VII Kalimantan Timur. Salah seorang ofisial taekwondo bernama Odi Sanjaya, meninggal dunia di RSUD Tarakan, Rabu (23/11).
Odi merupakan salah seorang korban kecelakaan bus yang ditumpangi atlet, pelatih hingga ofisial taekwondo dan bridge, Kamis (17/11) siang.
Dalam perjalanan menuju Berau atau lokasi penyelenggaraan Porprov VII Kaltim, bus tersebut terperosok ke jurang sedalam 10 meter di Jalan Poros Kelay.
Akibat kecelakaan itu, Odi Sanjaya mengalami patah tulang belakang dan leher. Selanjutnya almarhum dilarikan ke RSUD Tarakan dan bahkan sempat menjalani operasi pertama.
Seusai operasi pertama, Odi sempat sadarkan diri. Namun takdir berkata lain, karena Odi Sanjaya menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 09.30 Wita.
"Memang direncanakan akan dilakukan dua operasi. Namun belum sempat operasi yang kedua, korban sudah meninggal dunia. Sempat sadar pasca operasi pertama, tapi mendadak kritis dan meninggal," jelas Salehuddin, Ketua KONI PPU.
Selanjutnya jenazah Odi akan dipulangkan ke Sepaku, Kamis (24/11), "Seharusnya diberangkatkan tak lama setelah meninggal, andai tidak terkendala jadwal penerbangan," tambah Salehudin.
Aksi Heroik Odi
Kepergian Odi Sanjaya dipastikan meninggalkan duka mendalam. Selain membantu persiapan atlet taekwondo PPU dalam menghadapi Porprov VII, almarhum sempat melakukan aksi heroik almarhum sebelum mengalami luka parah.
Berdasarkan informasi dari sejumlah atlet, Odi sejatinya sempat menyelamatkan diri, ketika bus masuk ke jurang dan sempat tersangkut di pohon.
Tanpa dikomando lagi, Odi menarik beberapa atlet yang terkurung dalam bus. Namun pohon tersebut patah, karena tidak kuat menahan beban. Akibatnya bus pun terjun bebas ke jurang setinggi kira-kira 30 meter.
"Odi sempat menyelamatkan beberapa orang. Namun karena kayu yang menyangga tidak mampu menahan beban, sehingga bus makin jauh masuk jurang. Kejadian inilah yang membuat Odi mengalami cedera fatal," jelas Salehuddin.
Selain Odi Sanjaya, ofisial bridge PPU bernama Valentino juga dalam perawatan intensif di RSUD Tarakan. Valentino diketahui mengalami putus urat saraf dan luka dalam di dada pascakecelakaan itu.
"Valentino sudah dioperasi dan masih dalam tahap observasi. Sementara seorang atlet bridge dan pelatih taekwondo yang sempat dirawat, sudah mulai pulih," beber Salehudin.
Meski dilanda musibah, atlet-atlet taekwondo PPU berhasil meraih 1 perak dan 2 perunggu di Porprov VII.
"Atlet tetap bertanding, meskipun tidak maksimal lantaran psikologis mereka terdampak akibat kecelakaan itu. Alhamdulillah pertandingan sudah berakhir dan kami mampu memperoleh medali," pungkas Salehudin.