bakabar.com, BANJARBARU – Salah seorang senator asal Kalimantan Selatan didapuk menjadi wakil ketua komite. Ia adalah Habib Abdurrahman Bahasyim atau akrab disapa Habib Banua.
Saat periode pertama, Habib Banua duduk di Komite II yang membidangi infrastruktur, hingga BUMN. Selama empat tahun, sejumlah program pembangunan dikawalnya. Utamanya bandara baru Syamsuddin Noor. Kala itu Habib Banua melakukan negosiasi mega port, artinya tidak lagi dengan cara yang biasanya.
Hingga akhirnya, Habib Banua dilantik menjadi wakil ketua komite I DPD RI. Bidang yang mengurusi persoalan hukum. Pelantikan dilakukan saat sidang paripurna ke-2 DPD RI masa sidang I/2022-2023 yang dipimpin Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2022.
Senator dua periode ini pun bersyukur. Dan menyatakan siap mendampingi setiap warga khususnya dari Banua, sebutan Kalsel, yang sedang berurusan dengan persoalan hukum. “Akan dikawal jika memang itu menjadi atensi kita di Senayan,” katanya kepada bakabar.com, Sabtu (20/8).
Rasa syukurnya bertambah. Sebab, selain di DPD, juga ada orang Banua lainnya di Senayan. Yakni Pengeran Khairul Saleh. Yang menjabat wakil ketua Komisi III DPR RI. Menurutnya, ini akan kian mempermudah tugasnya.
“Secara personal, hubungan dengan komisi III sangat baik,” tuturnya.
Hal itu, kata dia, juga sebagai penguat upaya agar keadilan di Kalsel dapat ditegakkan dan sisi sosial politiknya juga bisa stabil.
“Supaya cacat hukum tidak terjadi di Banua,” tegasnya.
Lebih jauh, Habib Banua juga mengaku akan memfasilitasi dan mengawal usulan pemekaran Kecamatan Gambut di Kabupaten Banjar.
“Mumpung saya jadi pimpinan kita akan terus kawal. Mungkin kita bisa datangkan Komisi I nanti,” katanya.
Namun ia menekankan, saat ini keuangan negara sedang tidak baik-baik saja. Inflasi di mana-mana. Ia pun tidak akan berjanji hal-hal yang berada di luar ranah dan wewenangnya.
Dalam kondisi global tak menentu seperti ini, kata dia, terpenting bagaimana masyarakat Banua bisa mendapat kepastian hukum.
“Saat ekonomi semakin sulit, kita akan kawal kepentingan-kepentingan daerah,” paparnya.
Dirinya juga berharap kondisi global seperti sekarang cepat berlalu. Setelah jadi pimpinan, mindsetnya sudah Indonesia. Bukan sekadar daerah.
Saat ini yang bakal ia berikan buat Banua yakni menjembatani hubungan pemerintah pusat dan daerah. Sehingga alokasi khusus dan umum bisa didapatkan secara optimal.