Kasus Antraks

Satgas Pangan Polri: 3 Warga Meninggal Akibat Antraks di Gunung Kidul

Satgas Pangan Polri menemukan fakta penyebaran penyakit antraks mulai terjadi kembali di indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Gunung Kidul DIY. 

Featured-Image
Ilustrasi. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Satgas Pangan Polri membeberkan fakta penyebaran penyakit antraks mulai marak di indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Gunung Kidul DIY. Berkat sistem peringatan dini yang sudah terbangun, penyebarannya bisa segera diketahui untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

"Ini mungkin menjadi perhatian kita pak ada earlywarning bahwa akhir-akhir ini ada penyebaran kembali masalah antraks, sudah memakan korban jiwa di kabupaten Gunungkidul dan bahkan ada korban jiwa," ujar Wakil Satgas Pangan Polri Syamsul Arifin saat Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar oleh Kemendagri secara daring, Senin (10/7).

Arifin menyebut, Gunung Kidul merupakan salah satu kawasan endemi antraks. Sedikitnya sudah lima kali wabah antraks terjadi di wilayah tersebut, yaitu pada Mei 2019, Desember 2019, Januari 2020, Januari 2022, dan yang terbaru Mei hingga Juni 2023.

Tercatat, tiga warga meninggal dunia dengan riwayat menyembelih daging sapi yang sudah mati yang positif antraks. Salah satu penduduk yang meninggal terjadi pada 4 Juni 2023.

Baca Juga: Bupati Wonogiri Tutup Akses Sapi Antraks

Pemerintah setempat mencatat sebanyak 12 ekor hewan ternak mati dalam rentang waktu yang tidak begitu jauh, terdiri enam sapi dan enam kambing. Berdasarkan hasil tes serologi 85 warga positif antraks pada 05 Juli 2023.

Ditengarai tradisi Mbrandu atau purak di Kabupaten Gunung Kidul, menjadi faktor yang turut meningkatkan risiko merebaknya kasus antraks. Tradisi tersebut dimulai dari menyembelih hewan yang mati atau kelihatan sakit dan membagi-bagikannya kepada warga sekitar. 

"Kami sudah mengingatkan masyarakat apabila hewan ternak sapi atau kambing ada yang mati agar di kubur, supaya tidak menjadi isu yang semakin besar, dan mempengaruhi pangan secara keseluruhan khususnya pada sapi dan kambing," terangnya.

Antraks merupakan penyakit yang bersifat zoonosis, ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang biasa menyerang hewan herbivora (sapi dan kambing).

Editor


Komentar
Banner
Banner