Sampah Warga DKI

Sampah Warga DKI di Bantargebang Meningkat Usai Lebaran

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut terjadi peningkatan tonase sampah warga DKI Jakarta di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang

Featured-Image
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto (Tengah) (Foto: Dokumentasi DLH DKI Jakarta)

bakabar.com, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut terjadi peningkatan tonase sampah warga DKI Jakarta di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang usai Lebaran 2023.

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengungkapkan bahwa perkiraan peningkatan pengiriman sampah akan terjadi hingga H+9 lebaran 2023 mendatang.

"Diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, dan H+9. Setelah itu kembali ke rata-rata tonase normal," kata Asep Kuswanto, Jakarta, Rabu (26/4).

Baca Juga: Tembus 9 Ribu Ton Lebih, DLH DKI Klaim Sampah Turun Saat Lebaran 2023

Sebab saat memasuki H+4 lebaran 2023, Asep menyebut berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, setiap harinya pengiriman sampah menuju TPST Bantargebang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Pada H+1 Hari Raya terdapat 2.344 tonase yang kita kirim ke TPST Bantargebang. Terus di H+2 naik hampir 100 persen, jadi di H+2 tonasenya mencapai 4.096, dan kemarin pada H+3 jumlahnya 5.025 tonase sampah," ungkapnya.

Baca Juga: Pengolahan Sampah jadi Energi, KLHK Ungkap Tiga Hal terkait EBT

Hal ini ditinjau dari masa libur lebaran 2023 yang menjadi peluang meningkatnya produktivitas sampah di DKI Jakarta yang didominasi sampah rumah tangga.

"Pada saat tukang-tukang gerobak yang ikut mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke Tempat Penampungan Sementara (TPS)," jelas Asep.

Sebab jika tidak dilakukan penanganan pengiriman sampah dengan secepat-cepatnya itu, dapat menimbulkan bau tak sedap dan sejumlah persoalan lainnya.

"Agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Rest Area jadi Sumber Sampah di Momen Mudik, FFLI Siapkan Biokonversi

“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” lanjut Asep.

Untuk itu Asep memastikan bahwa pihaknya akan memaksimalkan penanganan pengiriman Sampah ke TPST Bantargebang hingga H+9 lebaran.

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+9 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner