bakabar.com, JAKARTA – Ketua Panitia Daerah Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34, Moh Mukri mengatakan, panitia daerah bersama 27 Pimpinan Wilayah NU lainnya sudah siap melaksanakan Muktamar NU bila pelaksanaannya dimajukan pada 17-19 Desember 2021, sebagaimana instruksi Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar.
Kesiapan tersebut dinyatakan Mukri ketika 27 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) seluruh Indonesia menemui Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar.
“Terkait pelaksanaan Muktamar NU di Lampung, dari tahun 2020 saja kami siap menjadi tuan rumah,” kata Mukri dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (30/11).
Diketahui, Muktamar ke-34 NU awalnya akan digelar pada 23-25 Desember 2021 mendatang. Namun, dengan rencana penerapan PPKM level 3 di pelbagai wilayah Indonesia maka kemungkinan muktamar itu akan di undur atau di majukan.
“Tentu dengan tetap menerapkan Prokes sesuai aturan pemerintah,” kata Mukri.
Bahkan, Ia mengatakan Panitia Daerah sudah memantapkan kordinasi dengan pihak Kapolda, Danrem, dan Gubernur Lampung. Hasil koordinasi itu menyatakan bahwa Muktamar siap dilaksanakan.
“Semuanya menyatakan Siap. Termasuk Gubernur Lampung yang sudah menyiapkan dukungan sarana, fasilitas, maupun pendanaan,” kata dia.
Mukri juga menampik adanya berbagai spekulasi bahwa pelaksanaan Muktamar NU mustahil dilakukan di Lampung. Ia mengklaim seluruh fasilitas penginapan di sejumlah hotel, maupun pelbagai fasilitas pelaksanaan muktamar sudah siap sampai saat ini.
“Mulai pembukaan, persidangan, maupun penutupan, kami tegaskan sangat siap untuk menyukseskan muktamar,” kata dia.
Di saat yang sama, sebanyak 27 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) yang tersebar di seluruh Indonesia siap untuk menggelar Muktamar pada 17 Desember 2021 mendatang.
Mereka berasal dari PWNU Jawa Timur, Jawa Tengah,Yogyakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.
Lalu Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Tampil sebagai juru bicara rombongan pada pertemuan itu adalah Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, Syafruddin.