bakabar.com, BANJARMASIN - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyerukan Hari Raya Nyepi sebagai sarana perwujudan aktualisasi Pancasila dengan menjaga persatuan.
"Hari Raya Nyepi sebagai momentum berkontemplasi dan saling mencari titik temu untuk menjaga persatuan," ujar Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonious Benny Susetyo, Rabu (22/3).
Hari Raya Nyepi diperingati sebagai momentum umat Hindu untuk berkontemplasi dan menyatu dengan Tuhan yang maha kuasa. Dengan kekuatan dan keheningan meninggalkan segala yang duniawi. Sehingga kemuliaan kemanusiaan itu menjadi dasar untuk menyatu dengan Tuhan.
"Saat Nyepi manusia bersih dari hedonisme, dari pengaruh egois, dan kecenderungan yang negatif," ujar pria yang akrab disapa Romo Benny.
Selian itu peringatan Nyepi dapat menjadi sarana perwujudan persaudaraan sejati sesama manusia dengan meninggalkan sifat buruk. Di antaranya meninggalkan sifat dengki, egois, dan serakah, dengan meningkatkan kontribusi sosial.
"Maka manusia harus berlaku baik dan jujur, memiliki integritas supaya memiliki tanda sarana hadirnya tuhan ditengah-tengah masyarakat dan memberi berkat bagi kita semua," ujar Benny.
Maka peringatan Nyepi merupakan momentum untuk solidaritas sosial, di mana bisa menjadi saudara meskipun berbeda keyakinan.
"Nyepi adalah perwujudan dari aktualisasi Pancasila yaitu keutamaan bagi Tuhan yang maha esa, berarti harus menjaga persatuan, membangun kolaborasi dan titik temu disitulah keadilan tercapai," pungkasnya.
Baca Juga: Riuh Pawai Ogoh-ogoh Menyambut Nyepi di Dwipasari Batola