Bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia bersenjata harus melapor serta meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan.
Tepat 9 November 1945, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya yang berisi tuntutan agar warga Surabaya menyerahkan semua senjata kepada tentara Sekutu sebelum jam 6.00 pagi pada tanggal 10 November 1945.
Namun, ultimatum tersebut ditolak oleh warga Surabaya.
Ultimatum tersebut membuat rakyat Surabaya marah hingga terjadi pertempuran 10 November di Surabaya.
Perang antar kedua kubu berlangsung sekira tiga minggu, merenggut ribuan korban jiwa di pihak Indonesia.
Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya kala itu antara lain Bung Tomo, KH Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah.
Melalui siaran-siaran radionya, Bung Tomo menggelorakan semangat perjuangan rakyat Surabaya.