Pemkab Barito Kuala

SAKIP Batola 2018, Distan TPH Pecah Rekor

apahabar.com, MARABAHAN – Meraih nilai AA, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Barito Kuala…

Featured-Image
Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, menyerahkan piagam SAKIP kepada Kepala Distan TPH Batola, Murniati, Senin (21/10). Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Meraih nilai AA, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Barito Kuala memecahkan rekor Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun kinerja 2018.

Daftar nilai SAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahun kerja 2018 diumumkan Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, Senin (21/10).

Dalam daftar tersebut, Distan TPH menjadi satu-satunya SKPD yang mendapatkan predikat AA atau sangat memuaskan dengan nilai 90,71.

Dengan demikian, Distan TPH berhasil menaikkan peringkat. Dalam SAKIP tahun kerja 2017, mereka mendapat predikat A bersama Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), Inspektorat dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP).

Sementara dalam tahun kerja 2018, pesaing terdekat Distan TPH adalah Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Batola. Mereka memperoleh predikat A aau memuaskan dengan nilai 85,85.

Dari 47 SKPD, hanya Distan TPH dan BP2RD yang mampu meraih nilai A. Sementara 11 SKPD di antaranya memperoleh predikat BB atau sangat baik, 21 SKPD mendapat predikat B dan 11 SKPD diberi ponten CC.

Di sisi lain, Dinas Sosial dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) hanya mendapat nilai C. Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diberi disclaimer atau tidak memiliki nilai.

“Kendati masih terdapat nilai C, kinerja semua SKPD sudah lebih baik dibanding tahun kerja 2017. Tinggal fokus menjalankan program-program prioritas selama setahun kedepan,” sahut Noormiliyani.

“Hal yang tidak kalah penting adalah memonitor manfaat pelaksanaan program di masyarakat,” imbuh bupati wanita pertama di Kalimantan Selatan ini.

Terkait disclaimer yang diterima BPBD, Noormiliyani menilai masih lebih baik dibanding tahun kerja 2017. Sebelumnya mereka sama sekali tidak mengirimkan data.

“Akibat tidak mengirimkan data kinerja, mereka mendapatkan punishment berupa pengurangan anggaran. Kalau sekarang sudah mengirim data, hanya masih kurang lengkap,” beber Noormiliyani.

“Sebenarnya BPBD dan Dinas Sosial memiliki banyak program yang berhubungan dengan masyarakat. Masalahnya mereka tidak punya tenaga yang mengadiministrasikan data,” imbuhnya.

Faktanya tenaga khusus memang menjadi salah satu keunggulan Distan TPH Batola dibandingkan SKPD lain, “Tentu nilai AA ini tak otomatis didapatkan, kalau tanpa kerjasama dan komitmen semua pegawai,” papar Murniati, Kepala Distan TPH Batola.

“Namun demikian, predikat AA ini menjadi cambuk agar kami bekerja lebih keras lagi. Terlebih terkadang mempertahankan lebih berat ketimbang membangun,” sambungnya.

Komunikasi yang baik antara pimpinan hingga petugas lapangan, juga menjadi salah satu kunci Distan TPH Batola memecahkan rekor SAKIP.

“Oleh karena tak tentu berkumpul setiap hari, kami membangun komunikasi melalui beberapa grup Whatsapp. Semua yang terkait dengan perencanaan, diinformasikan setiap hari,” timpal Helena Maya Dewi, Kasubag Perencanaan Keuangan dan Aset Distan TPH Batola.

“Melalui komunikasi elektronik, pimpinan juga membentuk tim kerja yang melibatkan seluruh bidang untuk semua pekerjaan. Imbasnya seluruh data yang digunakan untuk implementasi SAKIP bisa terangkum,” tambahnya.

Faktor lain yang diyakini mendongkrak nilai Distan TPH Batola adalah keberaaan Sistem Informasi Perencanaan dan Kegiatan (Simpertan).

“Seluruh aktivitas dan data teknis bidang, terta dalam aplikasi tersebut. Dapat diakses melalui platform Windows dan Android, aplikasi ini melayani orang-orang yang membutuhkan data pertanian Batola,” jelas Helena.

“Sementara update tergantung karakter data, bisa setiap harian, mingguan, bulanan maupun triwulan,” tandasnya.

Baca Juga: Hingga Desember 2019, BPN Batola Kejar Target Sertifikat

Baca Juga: Jejangkit Bangkit II, Raja Tegang Di Festival Layang-layang Batola



Komentar
Banner
Banner