bakabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) pada Rabu (7/9).
Pelantikan Azwar sebagai pengganti almarhum Tjahjo Kumolo dilakukan dengan mengambil sumpah jabatan yang dipimpin Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya pada bangsa dan negara,” kata Jokowi diikuti Azwar seperti dilansir CNN Indonesia.
Sebagai informasi, Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada 1 Juni lalu setelah dirawat intensif di rumah sakit Abdi Waluyo, Jakarta.
Sepeninggal Tjahjo, Jokowi menunjuk Mendagri Tito Karnavian sebagai MenpanRB Ad Interim pada 4-15 Juli 2022.
Setelahnya, Jokowi menunjuk Menko Polhukam Mahfud MD untuk menjadi Plt Menpan RB sejak 15 Juli hingga ada pejabat menteri yang definitif.
Kader PDIP, Berharta Rp16,83 Miliar
Azwar merupakan politikus PDIP. Sebelum dilantik menjadi menteri, Azwar menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak dilantik pada 13 Januari 2022.
Berdasarkan laman e-LHKPN, Azwar terakhir kali melaporkan harta kekayaan ke KPK pada 31 Maret 2022 dalam kapasitasnya sebagai Kepala LKPP.
Dari LHKPN, diketahui Azwar memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang mayoritas tersebar di Banyuwangi, Jawa Timur. Total kekayaan dari tanah dan bangunan ini senilai Rp4.875.000.000.
Selain itu, Azwar juga memiliki satu unit mobil Toyota Alphard tahun 2010 senilai Rp180.000.000. Kemudian, ia tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp146.350.000.
Mantan Bupati Banyuwangi itu juga memiliki surat berharga senilai Rp5.975.37.868, serta harta berupa kas dan setara kas senilai Rp4.523.576.547, dan harta lainnya sebesar Rp680.000.000.
“Total harta kekayaan Rp16.380.464.415,” demikian dikutip dari laman resmi e-LHKPN KPK.
Azwar yang kini menjadi salah satu kader PDIP yang menonjol itu nyatanya mengawali karier politik bersama PKB. Bersama PKB itu pulalah Azwar kemudian berhasil duduk di DPR untuk periode 2004-2009.
Kemudian pada 2010 silam, Azwar kembali ke kampung halamannya setelah berhasil memenangkan Pilbup Banyuwangi.
Pada gelaran pilkada selanjutnya, Azwar sebagai petahana kembali dan memenangkannya. Dia pun bermigrasi dari PKB ke PDIP.
Pada Pilgub Jawa Timur 2018, Azwar sempat dijagokan PDIP untuk maju. Namun, upayanya terhenti di tengah jalan setelah dihantam isu foto syur.
Kemudian pada awal tahun ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Azwar merupakan satu dari lima kader yang mungkin bisa mereka jagokan dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.