bakabar.com, JAKARTA– Dalam hitungan jam, 2018 akan segera berlalu. Bagi rupiah, 2018 sepertinya menjadi tahun yang ingin segera dilupakan. Meski begitu Rupiah menutup tahun anjing tanah ini dengan gaya.
Di hadapan dolar AS, rupiah menguat di kisaran 1% di perdagangan pasar spot hari terakhir 2018.
Pada Senin (31/12/2018), US$ 1 dihargai Rp 14.375 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 1,24% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Perjalanan rupiah cukup luar biasa hari ini. Dibuka menguat 0,52%, rupiah terus melesat tanpa pernah menyentuh zona merah.
Jelang penutupan pasar, laju rupiah semakin kencang seolah tanpa rem. Akhirnya rupiah mampu menguat 1,24%, penguatan harian terbaik sejak 7 November.
Dolar AS memang terbantai di Asia hari ini. Hampir seluruh mata uang utama Benua Kuning mampu menguat di hadapan dolar AS, hanya yuan China dan dolar Hong Kong yang masih melemah.
Namun perlu dicatat bahwa hari ini pasar keuangan China dan Hong Kong tutup memperingati Tahun Baru, sehingga posisi mata uangnya masih mencerminkan pelemahan yang terjadi akhir pekan lalu. Andai dibuka, bukan tidak mungkin yuan dan dolar AS menguat seperti kompatriotnya di Asia.
Namun rupiah istimewa. Seharian ini penguatan rupiah menjadi yang terbaik di Asia, dan dengan apresiasi 1,24% semakin meneguhkan posisi rupiah sebagai yang terbaik.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16:14 WIB:
Damai Dagang AS-China Semarakkan Asia
Aura positif memang tengah memayungi Asia hari ini. Penyebabnya adalah angin surga dari perkembangan hubungan AS-China.
Melalui cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara panjang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Hasil dari pembicaraan tersebut, menurut Trump, sangat positif.
“Proses kesepakatan dengan China berjalan dengan sangat baik. Jika berhasil, maka (kesepakatan) itu akan sangat komprehensif, mencakup seluruh aspek yang selama ini menjadi pertentangan. Kemajuan besar telah dibuat!” tulis Trump.
Xi pun memberi sinyal kemesraan hubungan dengan Washington. Mengutip kantor berita Xinhua, Xi berharap kesepakatan dengan AS segera diteken.
“Saya berharap kedua delegasi bertemu, bekerja keras, untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan dunia sesegera mungkin,” tegas Xi.
Baca Juga: Harga Ayam Naik, di Tapin Hingga Rp40 ribu
Kementerian Luar Negeri China menambahkan, hubungan Washington-Beijing kini seakan memasuki babak baru. Hubungan keduanya sempat memanas sejak awal tahun karena saling proteksi perdagangan.
“Kedua pihak harus berpegang kepada sudut pandang yang rasional dan objektif berdasarkan kepentingan bersama. Kita harus meningkatkan komunikasi strategis dan menjalin kepercayaan untuk menghindari kesalahan,” kata Lu Kang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengutip Reuters.
Perkembangan positif ini membuat pelaku pasar berbunga-bunga, damai dagang AS-China sepertinya sudah di depan mata. Akibatnya, tidak ada lagi istilah bermain aman. Investor kembali memburu aset-aset berisiko demi mendapatkan cuan yang berlipat.
Namun meski menguat tajam hari ini, nasib rupiah sepanjang 2018 secara umum tetap apes. Sejak awal tahun, rupiah masih melemah 5,97%.
Akan tetapi, performa rupiah sejak akhir Oktober membaik signifikan. Rupiah mampu meninggalkan level Rp 15.000/US$ dan akhirnya finis Rp 14.375/US$, terkuat sejak 4 Desember.
Sumber: CNBC Indonesia Editor: Fariz