bakabar.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Kamis (27/4), naik didukung pelemahan indeks dolar AS.
Rupiah pada Kamis pagi dibuka meningkat lima poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.831 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.836 per dolar AS.
"Kami melihat ada kecenderungan dolar AS melemah, dengan kecenderungan indeks dolar AS yang masih berada di kisaran 101-102," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis (27/4).
Rully mengatakan pelemahan dolar AS disebabkan oleh kembali munculnya tanda-tanda perlambatan ekonomi Amerika Serikat, antara lain melemahnya tingkat pemesanan barang modal inti yang lebih dalam dari ekspektasi. Hal itu diperkirakan sebagai dampak lanjutan dari kenaikan suku bunga The Fed yang sangat agresif.
Baca Juga: Tingginya Minat Investor Terhadap SBN, Rupiah Menguat
Pesanan barang modal inti AS pada Maret membukukan penurunan bulan ke bulan sebesar 0,4 persen, meleset dari ekspektasi pasar akan ekspansi 0,2 persen, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS.
Data menunjukkan bahwa pesanan baru untuk barang-barang modal utama manufaktur AS turun lebih dari yang diharapkan pada Maret, menunjukkan bahwa pengeluaran bisnis untuk peralatan kemungkinan akan menghambat pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal pertama.
GDPNow Federal Reserve Atlanta, yang melacak bagaimana data yang masuk mempengaruhi perkiraan produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal saat ini, menunjukkan bahwa perkiraan pertumbuhan sekarang sebesar 1,1 persen tahunan, turun tajam dari 2,5 persen hanya seminggu yang lalu.
Itu menunjukkan mungkin ada risiko penurunan pada data PDB kuartal pertama AS, yang akan dirilis pada Kamis, dengan para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekspansi sebesar 2,0 persen. Wells Fargo menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB AS sebesar 100 basis poin menjadi kenaikan 0,8 persen.
Baca Juga: Data Ekonomi Amerika Serikat Melemah Kerek Dolar Merosot
Sementara dari dalam negeri, pasar masih menunggu rilis data inflasi bulan April, yang akan dipublikasikan pekan depan di awal bulan Mei.
Rully memproyeksikan kurs rupiah bergerak pada kisaran Rp14.835 per dolar AS hingga Rp14.895 per dolar AS.
Pada Rabu (26/4) rupiah ditutup menguat 103 poin atau 0,69 persen ke posisi Rp14.836 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.939 per dolar AS.