bakabar.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup menguat seiring turunnya minat pelaku pasar terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup menguat 65 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp15.568 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Jumat (6/1) sebesar Rp15.633 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan.
"Ekspektasi The Fed akan mengambil langkah sesuai sikap yang sudah diumumkan menyebabkan turunnya minat pelaku pasar terhadap dolar AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin (9/1).
Hingga pukul 15.00 WIB, hanya yen Jepang yang melemah terhadap the greenback, setelah koreksi 0,09%. Sementara itu, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah ditutup melesat 2%. Disusul, peso Filipina yang naik 0,9%.
Berikutnya, yuan China melejit 0,7% dan dolar Taiwan ditutup terkerek 0,66%. Lalu ada baht Thailand yang terangkat 0,61%. Sementara itu, ringgit Malaysia dan dolar Singapura terapresiasi, masing-masing 0,59% dan 0,46%. Diikuti, rupee India yang menanjak 0,36%.
Kemudian, ada dolar Hong Kong yang terlihat menguat tipis 0,005% pada perdagangan sore ini.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp15.580 per dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp15.556 per dolar AS hingga Rp15.586 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp15.574 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.635 per dolar AS.