Ruang Khusus Covid-19 RSDI Banjarbaru Standar WHO Resmi Beroperasi

bakabar.com, BANJARBARU – Ruang khusus perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru kini resmi beroperasi.

Peresmian ruang perawatan khusus ICU dan ruangan isolasi pasien Covid-19 berstandar WHO itu dilakukan Wakil Wali Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan, Jumat (6/8) pagi.

Darmawan mewakili Wali Kota Nadjmi Adhani yang kini tengah dalam perawatan akibat terpapar Covid-19 di RSUD Ulin Banjarmarin.

Darmawan tidak sendiri, ia didampingi Direktur RSD Idaman dr Endah Labati Silapurna.

Tampak pula Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, HM Muslim, Kajari Banjarbaru, Andri Irawan SH MH dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza.

“Kita semua patut memberikan apresiasi positif atas terealisasinya pengadaan ruang perawatan covid 19 di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru ini,” ujar Wakil Wali Kota, Darmawan Jaya Setiawan.

Sebab, kata dia, di tengah APBD yang defisit, refocusing dan relokasi anggaran PAD sangat berkurang, namun Pemkot Banjarbaru masih mampu melengkapi fasilitas kesehatan.

Khususnya ruang perawatan Covid-19 yang diperlukan dan relevan di tengah pandemi saat ini.

“Tentunya ruang perawatan Covid-19 ini sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan dan WHO, dan dilengkapi sistem-sistem sarana pendukung lainnya dengan ditunjang oleh tenaga medis yang profesional,” ungkap Jaya, sapaan akrabnya.

Jaya tak lupa menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19, yakni Sandiaga Salahudin Uno.

Lantaran, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu telah memberikan bantuan dua buah alat ventilator di RSDI Banjarbaru.

Bantuan lainnya diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupa satu buah Mobile X-Ray guna peningkatan pelayanan dan percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Banjarbaru.

Sementara itu, Direktur RSD Idaman Kota Banjarbaru dr Hj Endah Labati Silapurna, mengatakan bahwa pada peresmian ruangan baru khusus Covid-19 hari ini juga disertai penyerahan peralatan medis pendukung layanan.

“Bangunan ini bisa berdiri seperti sekarang ini itu semua berkat dukungan dan usaha yang telah kita semua lakukan bersama juga berkat doa-doa kita semua sehingga apa yang telah kita perjuangkan selama ini menjadi kenyataan,” ujarnya.

Lebih jauh dia menambahkan, bangunan itu terdiri dari dua lantai. 1 lantai 1 sebelumnya adalah tempat parkiran yang disulap menjadi tempat pelayanan ICU Covid-19.

“Ada 8 ruangan dilengkapi ventilator, pengatur suhu ruangan dan alat kesehatan lain. Sedangkan ruang isolasi lantai 2 ada 29 ruangan dengan fasilitas ruang perawatan ruang pemeriksaan radiologi, ruang laboratorium, ” terangnya.

Selain itu, ada juga ruang Kenari yang didesain untuk perawatan Covid-19 bagi pasien ibu yang melahirkan dengan suspek atau konfirmasi Covid-19 dengan jumlah 4 bed.

“Dengan adanya penambahan tempat tidur ini Insya Allah kita mampu menampung maksimal 65 pasien covid-19 yang mana sebelumnya rata-rata pasien komplit per hari antara 30 sampai 35 pasien,” tutupnya.