bakabar.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengirim sinyal pekan depan bakal terdapat kejutan politik usai menuntaskan tugas di Pemerintah Provinsi Jabar.
"Kami mohon doa takdir kami ke mana, kami tidak tahu, tapi insyaallah Tuhan memberikan yang terbaik," kata pria yang akrab disapa Kang Emil, Selasa (5/9).
Baca Juga: Akhiri Masa Jabatan, Ridwan Kamil Beri Pesan untuk ASN Jabar
"Tapi kalau minggu depan ada breaking news, ya, mohon dimaklumi. Kodenya itu aja," sambung dia.
Hal ini disampaikan Kang Emil dalam penutupan sambutan acara Pisah Sambut Gubernur Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Bandung.
Kemudian, ia juga berpamitan dengan seluruh warga Jabar dan Apratur Sipil Negara (ASN) yang telah bekerja sama selama menjabat Gubernur.
"Dari tempat ini, hatur nuhun (terima kasih), hatur nuhun pada jajaran Forkopimda yang membuat Jabar sangat-sangat kondusif; dan tak lupa keluarga saya sebagai charger saya setiap malam, yang mendukung saya selama umur saya terima kasih," jelasnya.
Baca Juga: Pamer Capaian, Ridwan Kamil Pamit Tak Lagi Jabat Gubernur Jawa Barat
Sebelumnya, Ridwan Kamil menyerahkan kujang pusaka kepada Bey Triadi Machmudin, yang menggantikan jabatannya sebagai penjabat gubernur Jawa Barat.
Kujang pusaka itu diibaratkan sebagai simbol berpindahnya kepemimpinan Jawa Barat dari Ridwan Kamil ke Bey Machmudin.
Sebelum serah terima kujang pusaka di Lapangan Gasibu, depan Gedung Sate, Selasa (5/9) petang, Ridwan Kamil dan Bey sempat menandatangani dokumen serah terima jabatan di Aula Barat Gedung Sate, dengan disaksikan sejumlah pejabat dari semua unsur Forkopimda.
Diketahui Ridwan Kamil yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih DPP Partai Golkar mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Elektabilitas Moncer, Ridwan Kamil Tunggu Keputusan Golkar
Namun ia mengeklaim pertemuannya tak berkaitan dengan isu dan situasi politik terkini. Termasuk dalam nominasi dan bursa calon wakil presiden (cawapres) yang hendak disandingkan dengan Ganjar Pranowo.
"Jadi komunikasi iya tapi tidak melulu tentang perpolitikan," kata Kang Emil di Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (5/9).
"Dengan Bu Mega itu salah satunya, kita kan lagi membangun monumen Bung Karno, di mana saya ikut, maka melaporan bahwa sudah 70 persen monumennya," pungkasnya.
