bakabar.com, BALIKPAPAN – Gitaris Slank, Ridho Hafiedz curhat di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno soal dampak pandemi bagi musisi.
Dia bilang sejak awal pandemi musisi kehilangan panggung untuk menggelar konser. Padahal, selama ini musisi menggantungkan hidupnya dari konser musik.
“Kalau analisa saya, musisi atau seniman itu justru dampaknya awal sampai terakhir. Alasannya itu di awal pandemi namanya show itu pasti berhubungan dengan izin keramaian, sementara izin keramaian susah dikeluarkan untuk event musik,” katanya saat hadir di kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia di Plaza Balikpapan, Selasa (30/11).
Bahkan, kata dia, selama pandemi acara musik di televisi juga mulai berkurang karena penerapan pembatasan di seluruh daerah Indonesia.
“Sekarang kita hanya mengandalkan off air. Nah, kondisi seperti ini sangat menghantam industri musik. Kalau ditanya Slank apakah kena juga, jawabannya iya,” ujarnya.
Ridho Cs bahkan pernah melakukan live concert melalui streaming, karena hanya itu satu-satunya pilihan agar bertahan saat pandemi.
“Kalau aku mengamati pasca-lebaran tahun 2020 live streaming peminatnya turun. Kita belum terbiasa membeli tiket online. Slank juga bikin streaming di salah satu platform tiket berbayar, pembelinya cuma 450. Mungkin itu karena situasi. Ternyata beli tiket satu yang nonton 10 orang, bisa 20 orang,” jelasnya.
Untuk itu para musisi dituntut agar bisa meningkatkan kreatifitas dalam masa pandemi ini.
“Jadi akhirnya di pandemi ini sebetulnya ada good poinnya bahwa kita dihadapkan kreatifitas di masa pandemi ini ditantang. Jadi kita dituntut untuk kreatifitas, nah disinilah diuji seberapa kreatif kalian,” pungkasnya.