Pemkab Barito Kuala

Revitalisasi Bahasa Bakumpai Juga Bisa Lewat Komedi Tunggal, Ini Buktinya

Tidak cuma melalui karya tulis ilmiah maupun sastra, revitalisasi Bahasa Bakumpai juga bisa dilakukan melalui komedi.

Featured-Image
Kepala Diskominfo Batola, Hery Sasmita, ketika menyampaikan pembelajaran komedi tunggal dalam bimbingan teknis guru utama revitalisasi Bahasa Bakumpai di Banjarmasin, Rabu (20/5). Foto: Diskominfo Batola

bakabar.com, BANJARMASIN - Tidak cuma melalui karya tulis ilmiah maupun sastra, revitalisasi Bahasa Bakumpai juga bisa dilakukan melalui komedi.

Itulah yang tergambar dalam bimbingan teknis guru utama revitalisasi Bahasa Bakumpai di Banjarmasin, Rabu (20/5).

Digelar oleh Balai Bahasa Kalimantan Selatan, bimbingan teknis melibatkan guru SD, SMP, dan komunitas sebanyak 25 orang. Setelah pemaparan dari pemateri, peserta juga diberi penugasan.

Berlangsung selama sehari, terdapat beberapa materi yang disajikan. Salah satunya pembelajaran menulis cerpen Bahasa Bakumpai yang diantarkan wartawan dan penulis Budi Kurniawan.

Kemudian penyair Abdurrahman El Husaini menyampaikan materi menulis puisi dan bercerita dalam Bahasa Bakumpai. Berikutnya Muhammad Hasbi dengan materi berpidato, juga dalam Bahasa Bakumpai.

Uniknya terdapat pembelajaran komedi tunggal dalam Bahasa Bakumpai. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola, Hery Sasmita, didapuk sebagai pemateri.

Dalam praktik pembelajaran komedi tunggal, Hery menceritakan pengalaman masa remaja yang diselipi berbagai guyonan Bahasa Bakumpai.

"Sejujurnya selama 21 tahun menjadi abdi negara, baru sekarang saya menjadi narasumber komedi tunggal Bahasa Bakumpai," ungkap Hery.

"Namun itu tidak masalah, selama percaya diri, mampu berkomunikasi dengan baik, intonasi harus jelas, dan jangan terburu-buru. Sedangkan ide cerita bisa mengambil pengalaman pribadi. Inilah tips melakukan komedi tunggal," imbuhnya.

Sementara revitalisasi Bahasa Bakumpai sendiri berlatar belakang dari penurunan penguasaan kosa kata, terutama di kalangan muda.

"Meski mampu dituturkan, mayoritas mereka kesulitan menuangkan Bahasa Bakumpai dalam karya tulis. Ini diketahui dari lomba menulis puisi dan cerpen Bahasa Bakumpai," papar Indrawati selaku Ketua Revitalisasi Bahasa Bakumpai.

Bahasa Bakumpai adalah salah satu bahasa ibu di Kalsel yang memiliki ciri khas melalui logat dan intonasi, tetapi hanya memiliki vokal a, i dan u.

'Memang perkembangan Bahasa Bakumpai cenderung masih aman dalam komunitas. Namun tidak tertutup kemungkinan rentan musnah, apabila tidak direvitalisasi," tegas Indrawati.

"Untuk merevitalisasi Bahasa Bakumpai, Balai Bahasa melalui program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) berupaya mencetak penutur andal atau guru utama dan menyusun kamus dwi bahasa," sambungnya.

Selanjutnya para guru utama wajib melakukan pengimbasan kepada rekan sejawat dan siswa untuk meningkatkan jumlah penutur muda Bahasa Bakumpai.

Sasaran lain dari RBD adalah mempersiapkan pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Diketahui FTBI adalah bentuk selebrasi dan apresiasi atas pencapaian siswa dalam pembelajaran bahasa ibu.

Editor


Komentar
Banner
Banner