bakabar.com, BANJARMASIN – PSSI merespons terkait dugaan adanya sepak bola gajah dalam perhelatan PON XX Papua 2021.
PSSI menyerahkan sepenuhnya kepada panitia besar PON XX Papua.
“PSSI menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan ini kepada dewan hakim untuk menggunakan kewenanganya,” ucap Sekjen PSSI, Yunus Nusi seperti dilansir bakabar.com dari IndoSport, Rabu (6/10) malam.
“Ada dewan hakim yang dibentuk PB PON untuk menangani kasus yang dilaporkan pada PON Papua ini,” lanjutnya.
Yunus menjelaskan PSSI memang memiliki peran dalam penyediaan jasa wasit untuk cabor sepak bola PON XX Papua.
Kendati demikian, penugasan wasit sepenuhnya dipegang oleh PB PON.
“Kalau wasit tetap dari PSSI. Lalu diserahkan ke PB PON untuk penugasan di Papua sana,” tutupnya.
Laga Aceh vs Kaltim
Sebelumnya, perhelatan PON XX Papua 2021 cabang olahraga (cabor) sepak bola memang sempat dibikin heboh.
Di mana ketika Aceh bertemu Kalimantan Timur (Kaltim) di Stadion Barnabas, Youwe, Sentani Jayapura, Senin (4/10. Aceh keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2 di laga tersebut.
Salah satu gol kemenangan Aceh dicetak melalui bunuh diri pemain Kaltim, Risky Romadan.
Proses terjadinya gol bunuh diri itulah memunculkan kecurigaan adanya tindakan tak sportif di dalammya.
Di mana Risky Romadan tampak dengan sengaja menyepakati bola muntah hasil terpisan Kiper Agus Susanto.
Dengan hasil ini Aceh pun lolos ke babak berikutnya mendampingi Kalimantan Timur.
Namun dengan hasil kemenangan Aceh membuat Sulawesi Utara gagal lolos.
Mereka baru bisa lolos bila laga Aceh dan Kaltim berlangsung imbang.