DPRD Kalsel

Reses Anggota DPRD Kalsel Ungkap Fakta Pelajar SMA Kotabaru Sekolah ke Kaltim

apahabar.com, KOTABARU – Tidak adanya bangunan fisik SMA di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru,…

Featured-Image
Anggota DPRD Kalsel M Yani Helmi mendengarkan aspirasi masyarakat saat reses di Balai Desa Pamukan Indah. Foto-Istimewa

bakabar.com, KOTABARU – Tidak adanya bangunan fisik SMA di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, membuat pelajar harus melanjutkan pendidikan SMA ke Kaltim.

Sebab jarak yang ditempuh ke SMA ke sekolah di Kaltim hanya 2 Km. Sementara menuju sekolah milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sendiri harus ditempuh dengan jarak kurang lebih 25 km.

Kepala Desa Mulyoharjo, Rahmat mengatakan, hampir 35 tahun di desanya tidak tersentuh sekolah tingkat atas atau SMA. Meski, sempat ada SMA PGRI di daerah tersebut, tetapi dua tahun belakangan terpaksa tutup dikarenakan permasalahan administrasi.

“Ada empat desa sebenarnya yang belum bisa menikmati pendidikan di kabupaten ini. Hingga sekarang, rata-rata remaja di Desa Mulyoharjo masih banyak yang menimba ilmunya ke Kaltim untuk tingkat SMA,” tuturnya usai mengikuti kegiatan reses anggota Komisi II DPRD Kalsel, M Yani Helmi di Balai Desa Pamukan Indah.

Ia berharap ada sekolah yang lebih dekat daripada ke provinsi tetangga. Sehingga, pendidikan bisa dinikmati di banua sendiri.

“Idealnya, kami menginginkan ada dua SMA atau satu SMK agar kebutuhan edukasi di desa kami yang dekat dengan perbatasan bisa merasakan kesetaraan seperti yang ada di perkotaan,” ungkapnya.

Tidak jauh berbeda dengan yang dipaparkan langsung oleh Kepala Desa Sekayu Baru, Lamsyah, yang menginginkan adanya fasilitas pembangunan fisik SMK di desanya. Dimana, kebutuhan jurusan khusus meliputi, perkebunan dan pertanian bisa direalisasikan agar dapat dinikmati masyarakat di wilayah tersebut.

“Memang jarak juga menjadi permasalahan selain infrastruktur jalan yang tidak mendukung. Minimal juga ada SMK, karena mayoritas disini banyak yang mengambil jenjang kejuruan. Bahkan, warga desa kami yang juga berbatasan dengan Kaltim rata-rata menimba ilmu disana daripada di Kabupaten Kotabaru sendiri,” paparnya.

Menyikapi keinginan warga tersebut, anggota Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi mengaku sangat terkejut dengan tidak adanya fasilitas pendidikan di wilayah ini. Meski mayoritas pendatang, akan tetapi, kesetaraan untuk mencerdaskan bangsa harus menjadi prioritas utama.

“Yang pasti, saya malu dan hal ini akan segera menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan untuk tingkat Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkapnya usai melaksanakan reses di Desa Pamukan Indah dan Mulyoharjo, di Balai Desa Pamukan Indah.

Bahkan, dirinya berencana akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan ke DPRD Kalsel untuk menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi warga Desa Pamakuan Indah dan Mulyoharjo.

“Pasti akan dipanggil dan fasilitas pendidikan di Desa Mulyoharjo untuk tingkat SMA harus ada, dan perlu diperjuangkan, ini jadi catatan penting bagi kami. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan, hanya untuk meningkatkan kesetaraan pendidikan dipelosok, dimana juga menjadi perhatian khusus,” tegasnya.

Komentar
Banner
Banner