Banjarmasin Hits

Rencana Pembangunan JPO Dikritik, Wali Kota Banjarmasin Buka Suara

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina angkat bicara mengenai rencana pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dikritik oleh mantan anggota DPRD Kalsel

Featured-Image
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Foto: apahabar.com/Riyad.

bakabar.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina buka suara mengenai rencana pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dikritik oleh mantan anggota DPRD Kalsel, Anang Rosadi.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin berencana membangun JPO di 5 kawasan: antaranya: Jalan A Yani Km 4,5 depan UIN Antasari, Jalan A Yani Km 6 depan kantor Disnakertrans Kalsel, Jalan A Yani Km 2 depan Rumah Sakit Ulin. Kemudian, di jalan Pangeran Samudera Pasar Baru depan Masjid Noor Banjarmasin, dan di jalan Brigjend Hasan Basry depan kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Kelima JPO sudah punya dokumen rancang bangun alias Detail Engineering Design (DED) dan sudah mempunyai studi kelayakan sejak tahun 2017 lalu. Pembangunan akan dikerjakan dengan anggaran Rp25 miliar.

Belakangan waktu, pembangunan JPO dikritik Anang Rosadi. Dia menilai masih banyak pekerjaan rumah (PR) Pemkot Banjarmasin selain membangun JPO.

Anang juga beranggapan pelican crossing lebih bermanfaat ketimbang JPO untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

“Luasan jalan Banjarmasin ini tidak lebar, sehingga menyeberang itu masih bisa. Dan tingkat kepadatan dan kecepatan kendaraan tidak besar,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

JPO itu, kata Anang, tidak akan sepenuhnya bermanfaat untuk masyarakat Banjarmasin. Karena itulah, ia menekankan rakyat tak membutuhkan JPO tersebut. Dia mengambil tamsil, pembangunan JPO di Banjarbaru. 

"Ini terjadi di Banjarbaru, lihat saja setelah beberapa hari, orang selfie. Berapa miliar itu uang terbuang?” tuturnya.

“Penggunaan uang rakyat itu harus jelas dan efisien,” tekannya.

Kepada Pemkot dan DPRD Banjarmasin, Anang menyampaikan lebih bagus anggaran pembangunan JPO dialihkan untuk menangani permasalahan sampah yang semrawut.

Hal ini mengingat Ibnu Sina dan Ariffin Noor gagal meraih piala Adipura untuk penanganan sampah tahun 2022.

Sabtu, 17 Juni 2023, Ibnu Sina menanggapi santai kritik dari Anang Rosadi. Menurutnya, pembangunan JPO di Banjarmasin penting adanya untuk sarana menjaga keselamatan publik, mengingat banyak kecelakaan yang terjadi sebelumnya.

Kendati demikian, Ibnu nampaknya mengurungkan niatnya untuk langsung membangun kelima JPO.

"Akan terlebih dahulu dibangun di Jalan A Yani Km 4,5 depan UIN Antasari. Karena di situ adalah jalan lintas provinsi, yang mana arus lalu-lintasnya cepat dan dekat dengan turunan flyover," katanya.

Dia juga memastikan, jika pembangunan JPO bukan karena latah atau ikut-ikutan oleh kota tetangga, Banjarbaru. Pembangunan JPO di kawasan tersebut diprioritaskan, juga lantaran menimbang aspirasi dari masyarakat setempat.

"Di situ, pihak UIN Antasari dan Jemaah Mesjid At-Taqwa sudah sering bersurat ke kita untuk minta bangunkan JPO di kawasan itu," ujarnya.

Mengenai saran Anang Rosadi untuk hanya membuat pelican crossing, Ibnu bergeming.

"Di sana tidak bisa kalau hanya pelican crossing, karena rata-rata pengendara yang melintas berkecepatan tinggi. Di samping itu kan sudah banyak korban yang tertabrak, bahkan meninggal dunia," ungkapnya.

"Mungkin kalau di depan Mesjid Noor Banjarmasin bisa hanya dengan Pelican Crossing. Makanya rencana JPO di sana kita drop dulu," sambungnya.

Ibnu mengungkapkan, pembangunan JPO di depan UIN Antasari akan dilakukan di awal tahun 2024, setelah review ulang atas DED dilakukan. 

"Dananya sekitar Rp3 miliar sampai Rp4 miliar," bebernya.

Terakhir, dia juga membuka peluang untuk pihak swasta jika hendak berkontribusi membangun JPO di Banjarmasin.

"Di samping-samping JPO itu kan juga bisa digunakan untuk memasang reklame," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner