bakabar.com, KANDANGAN – Sempat terkendala sumber air, kebakaran lahan di Desa Bejayau, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bisa dipadamkan sekitar pukul 01.30 Wita, Kamis (29/7).
Kepala BPBD HSS Syamsudin menyampaikan, jumlah relawan pemadam kebakaran terus bertambah sehingga tim gabungan dapat menemukan sumber air di kawasan rawa yang mulai kering tersebut.
“Alhamdulillah malam tadi kami menemukan air dengan kedalaman 30 sentimeter, oleh karenanya kebakaran bisa dipadamkan,” ungkapnya.
Syamsudin memastikan, permukiman penduduk, fasilitas umum maupun pendidikan tak terdampak akibat kebakaran lahan rawa lebak.
Namun, BPBD HSS belum bisa memetakan berapa luasan lahan yang terbakar Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla).
“Belum diketahui, baru sampai rumah sekitar pukul 04.30 Wita,” terangnya.
Mengantisipasi Karhutla di wilayah tiga daha, Kecamatan Daha Selatan, Daha Barat, dan Daha Utara bakal mendirikan posko siaga bencana.
Seperti diungkapkan Camat Daha Selatan, Nafarin mengatakan bahwa pihaknya berencana mendirikan posko siaga Karhutla dengan digabung posko Covid-19.
“Posko Covid-19 sudah ada tiap desa. Kalau karhutla akan kami rapatkan dulu masalah teknisnya dengan masing-masing kepala desa,” kata Nafarin.
Ia menambahkan, peran masyarakat terhadap Karhutla di kawasan rawa diminta lebih ditingkatkan apalagi sudah memasuki musim kemarau.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga daha agar saling menjaga supaya tidak terjadi Karhutla,” imbuhnya.
Sebelumnya pada Rabu (28/7) malam, kebakaran lahan terjadi di Desa Bajayau, Kecamatan Daha Barat.
Respon cepat BPBD HSS bersama pemadam kebakaran gabungan, akhirnya kebakaran bisa dipadamkan sekitar pukul 01.30 Wita, Kamis (29/7) dini hari.
