Nasional

Rekor! 74 Anak Komodo Menetas, KBS Tersukses di Indonesia

apahabar.com, SURABAYA – Sebanyak 74 ekor anak komodo menetas di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Puluhan anak…

Featured-Image
Sejumlah komodo berumur satu bulan yang baru menetas berada didalam kandang di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (5/3). Foto-RADAR SURABAYA/SURYANTO

bakabar.com, SURABAYA - Sebanyak 74 ekor anak komodo menetas di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Puluhan anak komodo tersebut lahir dari tujuh indukan pada Januari dan Februari 2019 lalu.

Kelahiran anak satwa bernama latin varanus komodoensis ini membuat KBS sebagai lembaga konservasi yang berhasil menetaskan anakan komodo terbanyak di Indonesia.

Baca Juga:Berdesak-desakan, Presiden Jokowi Naik KRL dari Stasiun Tanjung Barat ke Bogor

Dilansir dari Antara, Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS, Chairul Anwar kepada wartawan di Surabaya, Selasa (5/3/2019), mengungkap, 74 ekor bayi komodo ini lahir dari telur-telur yang dihasilkan oleh tujuh ekor indukan.

“Masa bertelur komodo di KBS terjadi antara bulan Juli hingga Agustus. Selama masa itu petugas kami melakukan observasi dan pada Juli-Agustus tahun lalu berhasil mengamankan 114 telur dari tujuh indukan komodo, yang kemudian dilakukan inkubasi ke ruang ‘nursery’,” ujarnya.

Dari 114 telur yang diinkubasi, kemudian lahir 74 ekor bayi komodo dalam rentang waktu bulan Januari – Februari di awal tahun ini.

“Saya kira ini merupakan keberhasilan dari KBS. Belum pernah lahir puluhan bayi komodo dalam satu siklus di lembaga konservasi manapun. Normalnya lembaga konservasi hanya menghasilkan belasan bayi komodo melalui telur-telur indukannya yang diinkubasi,” ucapnya.

Dengan lahirnya 74 ekor bayi komodo tersebut, KBS kini totalnya memiliki koleksi sebanyak 142 ekor komodo.

Chairul menyebut komodo tergolong dapat berkembang biak dengan baik dibanding dengan hewan koleksi KBS lainnya.

“Kelembaban suhu dan tanah di lingkungan KBS tergolong bagus bagi komodo. Selain itu, area ‘feeding’-nya memadai, serta asupan nutrisinya juga sangat kami perhatikan sehingga `breeding’-nya dapat berjalan lancar,” katanya.

Baca Juga:Rayakan Hari Raya Nyepi, Ini Doa Umat Hindu Banjarmasin untuk Indonesia

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner