bakabar.com, KANDANGAN - Rahmi (24) merasa puas menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Tidak hanya saat dia memegang KIS, tetapi juga saat anaknya yang baru lahir ikut terdaftar menjadi peserta JKN-KIS.
"Karena anak saya yang baru lahir masih terdaftar atas nama bayi nyonya, jadi ketika sudah terbit di Kartu Keluarga (KK) langsung saya urus dan cetak KIS," ujar wanita asal Desa Pandulangan, Padang Batung, Hulu Sungai Selatan (HSS) ini.
Saat mengurus administrasi, Rahmi mengaku memperoleh pelayanan maksimal dari petugas di loket BPJS Kesehatan yang ada di MPP HSS.
"Alhamdulillah, petugasnya melayani dengan tulus, dengan sepenuh hati. Jadi saya merasa nyaman ketika dilayani dan merasa puas ketika selesai mengurus semuanya," kata Rahmi.
Bagi Rahmi, pelayanan seperti itulah yang diharapkan olehnya. Selain cepat, pelayanan juga diberikan secara lengkap.
"Saya diberitahu juga tentang hak dan kewajiban saya sebagai peserta JKN-KIS, pokoknya sangat memuaskan pelayanannya," tegas Rahmi.
Kesan lebih mendalam bagi diperoleh ketika persalinan sang buah hati karena seluruh biaya yang timbul dijamin oleh JKN-KIS. Saat melahirkan sang buah hati, Rahmi diharuskan menjalani prosedur operasi sesar di RS Ceria, Kandangan.
"Saya masih ingat sekali hampir setahun lalu pas saya mau melahirkan saya diberi tahu pihak dokter bahwa harus bedah, jadi saat itu bismillah saya bermodal KIS ini yakin untuk menjalani prosedur bedah," cerita Rahmi.
Apa yang menjadi keyakinan Rahmi pada akhirnya terbukti, seluruh biaya persalinannya dijamin tanpa ada biaya tambahan. Selama 3 hari dia menjalani rawat inap dan mendapat pelayanan yang baik
"Pokoknya saya sangat senang kepada JKN-KIS ini, kalau diingat-ingat lagi saat itu kurang lebih empat jutaan habisnya biaya perawatan saya, belum lagi biaya selama kontrolnya, dan semua dijamin KIS yang saya punya ini," tutup Rahmi.