Relax

Raup Cuan Miliaran Dolar! Ternyata Sosok di Balik Kesuksesan CoComelon Memulainya dari Sekadar Hobi

apahabar.com, JAKARTA – Berawal dari hobi, kini mendulang cuan. Begitulah ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan perjalanan…

Featured-Image

bakabar.com, JAKARTA – Berawal dari hobi, kini mendulang cuan. Begitulah ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan perjalanan CoComelon. Kanal YouTube ini menempati peringkat pertama se-Amerika Serikat dengan subscribers terbanyak, di mana jumlahnya mencapai 141 juta.

Kesuksesan CoComelon yang demikian tentu tak terlepas dari peran sang founder, Jay Jeon. Melansir laman The Independent, dia merupakan sosok yang sudah malang melintang dalam dunia perfilman dan storytelling.

img

Jay Jeon sudah malang melintang di dunia storyteling (foto:istimewa)

Jeon tidak membangun CoComelon sendirian. Bersama sang istri, yang merupakan seorang ilustrator buku anak, keduanya membangun kanal animasi itu sejak 2006. Kanal mereka pada saat itu masih bernama ThatsMEonTV. Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 2013, kanal itu berganti nama menjadi ABC Kid TV.

Meski berganti nama, konten yang diunggah tetaplah sama, yakni animasi untuk anak. Jeon mengaku konten tersebut mulanya hanya ditujukan bagi buah hati mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, Jeon bersama sang istri memutuskan untuk menekuninya sebagai hobi.

"Reaksi anak kami membuat kami percaya diri untuk melanjutkan animasi, jadi kami menganggap itu (membuat animasi) sebagai hobi," pungkasnya.

Hingga akhirnya, pada 2018, Jeon dan istri memutuskan untuk mengubah nama kanal mereka menjadi CoComelon. Perubahan nama ini dilandaskan atas pemikiran Jeon, yang merasa bahwa kanalnya mulai bersifat universal dan seru untuk anak-anak.

Seiring popularitas yang makin melonjak, pasangan suami istri itu berusaha menampilkan karakter-karakter baru. Sebisa mungkin, mereka berupaya menciptakan karakter yang lucu, mudah disukai, dan relatable dengan anak-anak.

"Kami juga memikirkan tentang apa saja yang audiens kami lalui dalam hidupnya: bertumbuh besar, tantangan sehari-hari, dan mempelajari hal baru. Kami berharap penonton merasakan pengalaman yang sama dengan karakter buatan kami," tutur Jeon.

"Kami selalu mencoba untuk membuat cerita yang relevan dengan penonton. Kami membuat beberapa video bertema khusus, termasuk video mencuci tangan dan aktivitas yang bisa dilakukan di rumah (saat pandemi Covid-19 melanda)," sambung dia.

Formula yang demikian nyatanya berjalan dengan baik. Melalui CoComelon, Jeon dan istri berhasil mendulang pundi-pundi yang diperkirakan jumlahnya mencapai USD120 miliar per tahun.

Iklan YouTube bukanlah satu-satunya sumber pemasukan CoComelon. Menurut pengakuan Jeon, kesuksesan tersebut tak terlepas dari lini bisnisnya yang merambah dalam bentuk merchandise, events, album, dan sebagainya. Bahkan, lagu-lagu CoComelon juga sudah tersedia di layanan streaming musik, seperti Spotify dan Apple Music.

Kesuksesan CoComelon yang demikian sampai digadang-gadang menjadi penerus Peppa Pig, animasi anak asal Inggris. Meski karyanya telah mendunia, identitas lengkap dari Jeon dan istri masih belum diketahui.

Keduanya berdalih, anonimitas mereka merupakan upaya untuk menjaga identitas animasi buatannya. "Kami lebih suka membiarkan konten itu sendiri yang merepresentasikan identitas kami," tutupnya. (Nurisma)



Komentar
Banner
Banner