bakabar.com, SAMPIT - Ratusan siswa kelas XI dan puluhan guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sampit menjalani tes urine, Senin (13/5).
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur itu disambut baik oleh pihak sekolah. Apalagi, berkaitan dengan upaya mencegah masuknya narkoba di kalangan pelajar.
Kepala SMKN1 Sampit, Suwandi sangat menyambut baik kegiatan tes urine ini.
"Kegiatan ini merupakan salah satu cara pencegahan. Tidak cuma untuk siswa maupun guru SMKN 1 Sampit, tapi juga saya yakin tujuan BNK adalah untuk mencegah secara keseluruhan agar para pemuda, remaja, tenaga pendidik kita di Kabupaten Kotim secara umum terbebas dari narkoba," jelas Suwandi.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada BNK Kotim, yang memilih SMKN 1 Sampit sebagai tujuan pencegahan beredarnya narkoba di kalangan pelajar.
"Kami sebagai guru dan seluruh warga sekolah menyambut baik kegiatan ini," ucapnya.
Suwandi juga yakin dan berdoa, bahwa dari hasil tes urine tersebut, seluruh siswanya bebas dari keterlibatan narkoba.
"Walaupun nanti misalnya ternyata tiba-tiba ada terindikasi, kita akan melakukan koordinasi dengan pihak BNK, Polres serta Dinas Pendidikan bagaimana sebaiknya. Tapi tentu saja tindakan yang kita lakukan adalah pembinaan," katanya.
Sementara, Ketua BNK Kotim Irawati, yang jugan Wakil Bupati Kotim, menginginkan ke depan kegiatan tes urine ini terus berlanjut.
"Kalau bisa itu pada saat pendaftaran masuk sekolah, terutama itu sekolah di tingkat SLTA," katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya memerlukan kerja sama yang baik antara Pemerintah Kabupaten maupun provinsi, sebab untuk SMA kewenangan ada di Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
"Mungkin kita akan tindaklanjut melalui dari bawah dulu, dari pemerintah kabupaten melakukan tes urine pada saat masuk, apakah nanti itu anggaran menggunakan APBD Kabupaten atau provinsi," ujar Irawati
"Jika nantinya melakukan pemeriksaannya sendiri dan dananya tersedia, atau dari sekolahan sendiri melalui Dinas Pendidikan. Tetapi karena SMA ini kewenangan Provinsi Kalimantan Tengah, sedangkan pendidikan kita cuma SD-SMP wilayah kebijakannya," sambungnya.
Irawati menambahkan, untuk kegiatan tes urine kenapa dipilih SMKN 1 Sampit, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah favorit kejuruan yang bisa menjadi contoh sekolah lain dalam upaya mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar maupun remaja.
"Selain sekolah kejuruan favorit, sekolah ini juga banyak menciptakan alumni-alumni yang menjadi orang-orang hebat," jelas Irawati
Menurutnya, anak-anak yang berprestasi adalah yang bebas narkoba, maka memberikan perlindungan menjadi tanggung jawab bersama baik dari masyarakat maupun pemerintahan agar bisa membawa generasi masa depan bangsa ini bisa lebih baik.
"Sekarang cara-cara orang ingin melumpuhkan negara itu bukan hanya menggunakan senjata lagi, tapi dengan cara dirusak melalui obat-obatan maupun narkoba. Persoalan ini yang menjadi sorotan saya agar bahu-membahu menjaga anak-anak kita agar tidak terjerumus ke lembah hitam narkotika," imbuhnya.
Ada sebanyak 404 siswa dan 69 orang guru yang mengikuti tes urine ini," kata Kepala SMKN 1 Sampit, Suwandi
Untuk kegiatan tes urine di SMKN 1 Sampit, BNK Kotim mencatat ada 404 siswa dari kelas XI, dan tak ketinggalan para guru serta staf sebanyak 69 orang.