bakabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 101.903 rumah terdampak banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mulai dari terendam genangan air, hingga mengalami kerusakan ringan hingga berat.
“Kalau secara kondisi real di lapangan memang sangat banyak terdampak,” ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Mujiyat, dalam rapat virtual penanganan banjir, Jumat (29/1) petang.
Pada tingkat terdampak ringan, sebagian masyarakat mulai beranjak dari pengungsian untuk membersihkan rumah mereka masing-masing.
Sementara yang mengalami rusak parah, harus bertahan di posko penampungan.
“Bersih-bersih itu fasenya pada tahapan transisi. Kita berupaya mendata berapa rumah yang terdampak, dalam artian masuk genangan air sampai ke rumah,” lanjut Mujiyat.
Namun dengan tenaga dan peralatan terbatas, masyarakat memerlukan waktu lebih lama pada proses pemulihan ini.
Untuk itu, BPBD Kalsel tengah mengupayakan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) ke BNPB yang dapat digunakan dalam proses pembersihan rumah warga.
“Kita mengupayakan pengajuan DSP ke pusat. Memang nilainya tidak terlalu besar, tapi minimal bisa untuk beli pembersih,” tuturnya.
Dia juga menginstruksikan kepada jajaran TNI/Polri untuk melakukan pendataan rumah anggota yang juga terdampak.
Sebab, BPBD Kalsel hanya menghimpun data rumah-rumah warga non TNI yang mengalami kerusakan.
“Tetap akan kita ajukan, makanya agar didata juga oleh TNI. Hari Senin, tim RR (Rehabilitasi Rekonstruksi) akan datang untuk memverifikasi data itu,” sebutnya.
Hingga pukul 18.00 WITA, BPBD Kalsel melaporkan 626.718 warga dari 176.119 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.
Sedangkan laporan korban jiwa masih sama yaitu 24 orang meninggal dan 3 orang hilang.
Jumlah pengungsi mengalami penurunan dan tersisa 48.566 orang dari 8 Kabupaten/Kota.
Dari total 135.656 pengungsi, 87.090 warga telah kembali ke rumah masing-masing.
Selanjutnya, infrastruktur yang mengalami kerusakan antara lain total 1.693.295 meter jalan, 128 jembatan, 838 rumah ibadah, 1.419 sekolah dan 91 sarana kesehatan.
Seluas 48.714 hektar lahan sawah di 7 kabupaten ikut terdampak.
Kemudian untuk sektor perikanan, khususnya pembudidayaan ikan, mengalami kerugian hingga Rp93,6 miliar.
Kemudian lagi, kegiatan Dinas Kehutanan ikut mengalami kerugian sebesar Rp1,4 miliar.
Berikut data banjir yang dihimpun BPBD Kalsel, pada 29 Januari 2021 pukul 18.00 WITA :
1. Kabupaten Banjar :
– 60.654 KK
– 275.906 jiwa
– 82.782 warga mengungsi
2. Kabupaten Tanah Laut :
– 13.476 KK
– 42.543 jiwa
– 9.814 warga mengungsi
3. Kota Banjarbaru :
– 2.134 KK
– 8.243 jiwa
– 7.722 warga mengungsi
4. Kabupaten Hulu Sungai Tengah :
– 29.062 KK
– 88.546 jiwa
– 9.326 warga mengungsi
5. Kabupaten Tabalong :
– 3.194 KK
– 9.937 jiwa
6. Kabupaten Hulu Sungai Selatan :
– 4.192 KK
– 10.464 jiwa
7. Kabupaten Tapin :
– 549 KK
– 1.607 jiwa
– 328 warga mengungsi
8. Kabupaten Balangan :
– 7.258 KK
– 22.304 jiwa
– 10.000 warga mengungsi
9. Kabupaten Barito Kuala :
– 18.880 KK
– 53.870 jiwa
– 9.170 warga mengungsi
10. Kota Banjarmasin :
– 35.138 KK
– 108.524 jiwa
– 6.514 warga mengungsi
11. Kabupaten Hulu Sungai Utara :
– 1.582 KK
– 4.774 jiwa