Olahraga

Ratusan Pembalap Berlaga Ramaikan Speed Week Series di Kegubernuran Kalsel

Speed Week Series kembali digelar Harmadji Racing Team (HRT) di Kegubernuran Kalsel, Sabtu hingga Minggu (11-12/11).

Featured-Image
Speed Week Series Kalsel di Kegubernuran diikuti ratusan pembalap. Foto-apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Speed Week Series kembali digelar Harmadji Racing Team (HRT) di Kegubernuran Kalsel, Sabtu hingga Minggu (11-12/11). Ini merupakan seri penutup di tahun 2023.

Sejauh ini, sudah ada 250 pembalap yang turut berlaga di ajang bergengsi itu.

"Peserta tak hanya dari lokal, tapi juga luar daerah. Seperti Kaltim (Kalimantan Timur) dan Jawa," kata Ketua HRT, Adi Dharma Prasetyo kepada bakabar.com.

Masih sama seperti putaran pertama dan kedua, drag race mempertandingkan 5 kelas utama dan 13 supporting race. Di antaranya bracket 9 detik (pro street), bracket 10 detik (super street), bracket 11 detik (street legal), dan Free For All (FFA).

Adapun drag bike mengetengahkan 7 kelas utama dan 16 supporting race. Di antaranya bebek 4T tune up 130cc, bebek 4T tune up sampai dengan 200cc, matic tune up 200cc, bracket 9 detik dan bracket 10 detik.

Melalui rangkaian kegiatan berseri ini, speed week diharapkan menjadi wadah unjuk bakat dan kemampuan pembalap lokal.

Sementara untuk tahun depan, tidak menutup kemungkinan Speed Week akan digelar lebih dari tiga seri.

"Tergantung situasi, yang pasti tahun depan akan berbeda dengan sebelumnya," kata Tiyo --sapaan karib Prasetyo--.

Selain di Kegubernuran Kalsel, lintasan untuk speed week juga ada di Rantau Baru, Kabupaten Tapin.

Tiyo berharap pemerintah membangun sirkuit di Banua.

"Harapan kami sangat besar untuk itu. Sebab, sirkuit tidak melulu hanya untuk balapan. Tapi juga bisa untuk kegiatan lain yang mengangkat ekonomi masyarakat," jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Syarifuddin menyampaikan apresiasi kepada HRT yang berada di bawah naungan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalsel. Menurutnya, kegiatan otomotif seperti ini memang harus terus dilakukan untuk mewadahi para pembalap lokal.

"Kegiatan seperti ini juga menjngkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi angka balapan liar," ucap Syarifuddin.

Editor


Komentar
Banner
Banner