Pemilu 2024

Ratusan Kader Demokrat Cap Jempol Darah, Lawan Kudeta Moeldoko

Ratusan kader Partai Demokrat menggelar aksi solidaritas cap jempol darah sebagai bentuk perlawanan terhadap peninjauan kembali (PK) Kepala Staf Presiden (KSP)

Featured-Image
Kader dan Relawan Demokrat menggelar aksi solidaritas cap jempol darah. (Foto: apahabar.com/Aditama)

bakabar.com, JAKARTA - Ratusan kader Partai Demokrat menggelar aksi solidaritas cap jempol darah sebagai bentuk perlawanan terhadap peninjauan kembali (PK) Kepala Staf Presiden (KSP) Moledoko di Mahkamah Agung (MA).

"Aksi hari ini merupakan awal, buah kegelisahan para kader dan relawan termasuk masyarakat soal belum pastinya keputusan MA soal partai Demokrat yang sangat menganggu," ujar Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) DPP Partai Demokrat, Umar Arsal di kantor DPP Demokrat, Jumat (16/6).

Baca Juga: Ibas Geram Demokrat Terus Digoyah Kudeta Moeldoko!

Kader dan relawan demokrat di aksi cap jempol darah. (Foto: bakabar.com/Aditama)
Kader dan relawan demokrat di aksi cap jempol darah. (Foto: bakabar.com/Aditama)

Ia mengatakan sudah menjadi tugasnya untuk menangani dan memfasilitasi masyarakat yang ingin memberikan tandatangan dan memberikan stempel darah.

"Ini akan bergelombang setiap minggu, ini masih khusus dari Jakarta belum dari daerah lain. Aksi ini akan tiap minggu sampai menjelang keputusan MA," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat: NasDem dan PKS Hilang Arah Jika Ditinggal Demokrat

Ia berharap aksi tersebut dapat membuat MA memberikan keputusan dengan hati nurani dan memutuskan seadil-adilnya dan memahami aspirasi rakyat.

"Yang datang ini juga ada relawan Anies, mereka juga gelisah. Apa yang mencederai Demokrat itu juga menzalimi para pendukung relawan Anies," jelasnya.

Baca Juga: Pesan Pemakzulan Jokowi: Antara Moeldokogate dan Watergate

Ia menegaskan bahwa jika ada satu partai yang dicederai, maka sudah mencederai ketiga partai yang ada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Hari ini kita menyumbangkan darah setetes, mudah-mudahan MA punya hati nurani. Yang pasti tanda tangan darah ini tidak akan selesai hari ini," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner